Jakarta Audio Video Music Expo, Lengkapi Kebutuhan Audio Visual dan Musik di Indonesia

Jakarta Audio Video Music Expo (JAVME) 2024 untuk pertama kalinya akan digelar pada 27-30 November 2024 di Hall B3, JIExpo Kemayoran, Jakarta.

Pameran ini digagas menjadi pameran dagang (B2B) internasional terlengkap di Indonesia untuk sektor industri audio, video, musik, dan pencahayaan panggung yang menjadi cikal bakal titik temu tahunan produsen, distributor, penyedia layanan, dan profesional industri audio visual dan musik di Indonesia.

Perkembangan sektor industri audio, video, musik, dan pencahayaan panggung di Indonesia sendiri telah menjadi tulang punggung perkembangan beberapa sektor Industri seperti penata acara, hiburan, teknologi audio video untuk worship-hall, dan MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition), dan ini memberikan multiplier-effect ke berbagai sektor yang lain.

Industri hiburan Indonesia sampai pertengahan 2023 telah memberikan penerimaan mencapai 640 milyar dari pajak acara-acara hiburan seperti festival musik saja.

Untuk Industri MICE, tahun 2024 diprediksi akan mengalami peningkatan hingga 20%.

Hal ini juga ditambah dengan hadirnya beberapa pasar internasional yang masuk ke Indonesia melalui berbagai kegiatan, ataupun pertandingan olahraga maupun konser musik berskala nasional dan internasional yang pada tahun 2023 bisa memberikan pergerakan ekonomi lebih dari 170 triliun.

Segala perkembangan ini memantik kebutuhan adanya titik temu tahunan melalui Jakarta Audio Video Music Expo (JAVME) untuk bertukar pengetahuan mengenai perkembangan teknologi terbaru.

Dr. Mohamad Amin, M.Sn., M.A. Direktur Musik, Film, dan Animasi dari Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif Republik Indonesia dalam sambutannya menyatakan bahwa, industri audio, video, musik, besar efek konser musik pada getaran ekonomi.

“Kita bisa lihat contohnya dari konser-konser selama tahun 2024, yang bisa memberikan lonjakan pemesanan hotel, pariwisata, dan penjualan lokal. Saya berharap, pameran ini adalah salah satu bagian untuk membentuk industri-industri kita, terutama untuk memajukan industri konser yang efeknya luar berharap terhadap ekonomi,” ujarnya.

Pameran Jakarta Audio Video Music Expo (JAVME) ini akan menempati area seluas kurang lebih 5,000 m2 menargetkan lima sub industri profesional dalam dan luar negeri diantaranya pro-audio, pro-media, pro-light, pro-stage, dan pro-music.

Melengkapi pameran dagang, area outdoor dihadirkan sebagai demo area bagi produk-produk pro-audio.

Area ini akan dimanfaatkan peserta pameran sebagai ajang merasakan langsung sensasi maksimal produk-produk yang ditawarkan.

Deny Yunus selaku direktur Songolas Exhibition Services (19 Events) penyelenggara Jakarta Audio Video Music Expo (JAVME) 2024 menyatakan, “Pameran ini adalah wujud kolaborasi kita bersama sub-sektor industri Pro Audio untuk kebutuhan audio, Pro Media untuk kebutuhan visual media, Pro Light untuk kebutuhan pencahayaan, Pro Stage untuk kebutuhan panggung, serta Pro Music untuk kebutuhan instrument dan musik.”

“Kami juga mendapatkan dukungan penuh dari APAVMI selaku Asosiasi Penggiat Peralatan Audio Video Musik Indonesia,” ujarnya.

Hendry Kaihatu selaku Ketua Umum APAVMI (Asosiasi Penggiat Peralatan Audio Video Musik Indonesia) pun menyatakan dukungannya atas diselenggarakannya pameran berskala internasional.

Jakarta Audio Video Music Expo (JAVME) 2024 mengedepankan konsep pameran dagang (B2B) yang ditujukan tidak hanya untuk buyer industri musik dan audio visual seperti berbagai organisasi, bisnis, dan komunitas yang memerlukan berbagai kebutuhan audio visual dan musik serta produk pendukungnya seperti kabel, sistem proyeksi, dan teknologi panggung.

Berbagai profesional seperti konsultan, pemilik bisnis, DJ, manajer acara, production house, sound engineer, desainer, serta influencer juga bisa memenuhi kebutuhannya melalui kegiatan ini.

Tidak hanya untuk memanfaatkan kebaruan teknologi yang dihadirkan, pengunjung juga bisa belajar banyak kemajuan industri ini dan membuka peluang untuk menjadi distributor, APM, ataupun mengembangkan kemampuan produksi lokal Indonesia.

Kondisi ini diharapkan mampu membuka banyak peluang bisnis, serta kolaborasi antar bisnis seperti halnya produsen dan distributor yang dapat melakukan eksplorasi produk terbaru, jaringan untuk distribusi, konsultasi perizinan, serta kemitraan lainnya.

Dengan proyeksi kehadiran pengunjung mencapai 20 ribu orang selama 4 hari penyelenggaraan,
kegiatan ini akan dimeriahkan dengan berbagai demonstrasi produk, lokakarya, preview eksklusif dan perilisan produk, seminar tentang tren industri, dan forum business matching yang sesuai dengan kebutuhan buyer.

Selain itu, kegiatan pameran ini menyediakan collaboration zone untuk berdiskusi dengan berbagai asosiasi dan komunitas, seperti APAVMI, PECAHIN, Komunitas RI (Rental Indonesia), RMI (Rental Muslim Indonesia), Invendo (Industri Event Indonesia) dan sebagainya.

“Kehadiran JAVME 2024 ini tentu saja dapat menambah wawasan kami sebagai penggiat event untuk bisa terus memperbarui teknologi yang bisa kami tawarkan di industri kami,” tambah Donie Debirkud, Owner / Founder PECAHIN (Komunitas Penata Cahaya Indonesia). (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *