Butuh kesabaran, ketelatenan dan fokus dalam mengerjakannya, ketika membatik menggunakan canting. Bahkan, tidak semua orang bisa melakukannya.

Hal ini juga dirasakan gadis muda pecinta batik asal Surabaya Claire Elysia (13) saat mengujungi Rumah Kreatif Batik Putat Jaya Surabaya pada Minggu, (01/10/23).

Sebagai siswa yang ditunjuk menjadi Duta Batik NOLA School Surabaya. Claire terus berkomitmen mengkampanyekan dan mengenalkan budaya batik kepada masyarakat luas, khususnya generasi muda Indonesia dengan cara yang seru dan menarik.

Dalam rangka menyemarakkan Hari Batik Nasional 2023, Claire Elysia yang menyandang sebagai Puteri Anak Batik RU Jatim 2023 ini, mencoba belajar membatik dengan menggunakan canting yaitu cara menorehkan malam cair pada kain yang ingin digambar.

Claire Elysia mengaku senang dan bangga bisa diberikan kesempatan untuk belajar membatik dengan menggunakan canting di Rumah Kreatif Batik Surabaya. Tidak mudah, namun membatik itu seru dan menyenangkan.

“Ternyata mencanting itu seru, Meskipun membutuhkan kesabaran, ketelatenan dan kreatifitas tapi sangat menarik. Hal ini tidak saja mengajarkan ilmu baru cara membatik tapi juga mengajarkan kita untuk bisa belajar disiplin, bersabar dan fokus dalam melakuakn segala hal,” tutur Claire sembari tersenyum.

Menurut Claire, Hari Batik Nasional hanyalah sebuah momentum dan peringatan bagi masyarakat Indonesia. Namun, yang paling penting adalah bagaimana caranya msyarakat bisa terus berpartisipasi turut melestarikan budaya batik khususnya bagi anak anak muda hebat Indonesia.

“Karena, menggunakan batik bukan lagi budaya bagi orang tua saja. Namun, batik bisa digunakan siapa saja dan kapan saja. Terlebih lagi, motif batik sekarang ini beraneka ragam corak yang indah dan menarik serta kekinian. Sehingga, sangat cocok digunakan anak anak muda milenial,” terangnya.

Hari Batik Nasional 2023, lanjut Claire bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat khususnya generasi milenial, agar mencintai warisan budaya Indonesia, khususnya Kota Surabaya.

Dalam kesempatan kunjungan di Rumah Kreatif Batik Putat Jaya Surabaya ini, Claire tidak saja dikenalkan jenis-jenis kain batik dan proses pembuatannya, namun juga mendapatkan kesempatan untuk belajar cara membatik.

Mulai mendesain, hingga mencanting yaitu cara menorehkan malam cair pada kain yang ingin digambar.

Pengky Gunawan Pembina Rumah Kreatif Batik Surabaya mengaku bangga dan mengapresiasi anak muda seperti Claire yang masih peduli terhadap budaya batik. Serta, mau belajar mengenal lebih luas tentang batik. Khususnya batik khas Surabaya.

“Rumah Kreatif Batik ini selain sebagai rumah produksi batik juga merupakan wadah pelestarian batik dengan belajar, berdiskusi dan berkonsultasi batik bagi masyarakat luas. Terutama, bagi para pelajar dan generasi muda,” ungkap Pengky.

Menurut Pengky, Batik merupakan identitas bangsa Indonesia yang harus dijaga kelestariannya. Oleh karena itu, melalui Rumah Kreatif Batik ini diharapakan masyarakat Surabaya bisa lebih mencintai dan turut melestarikan batik khas Surabaya agar bisa dikenal hingga mancanegra. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *