Hingga awal bulan Oktober 2022, Pabrik Gula di bawah naungan PT Perkebunan Nusantara XI telah menggiling tebu sebanyak 4,5 juta ton atau 109% di atas capaian tahun sebelumnya dan gula produksi sebesar 303 ribu ton GKP.

Direktur PTPN XI, R Tulus Panduwidjaja, saat di Jakarta, Kamis (06/10/2022) mengatakan, PTPN XI telah menggiling lebih dari 4,5 juta ton tebu atau 94% dari target dan 109%, di atas realisasi tahun lalu yang hanya sebesar 4,1 juta ton.

Ia pun mengaku optimis untuk pencapaian target tahun ini. Kendala utama yang paling berpengaruh yaitu climate change. Efek kemarau basah mengakibatkan pada penurunan produktivitas. Selain adanya penurunan jumlah luasan kebun tebu dengan berbagai penyebab, seperti alih fungsi hingga alih komoditas, jelasnya.

Hujan yang turun pada saat musim panen tebu mempengaruhi tingkat kematangan buah dan pertumbungan tebu. Intensitas hujan yang tinggi memacu tumbuhnya tunas dan anakan baru pada batang tebu yang siap panen, sehngga berpengaruh terhadap potensi kandungan rendemen tebu.

“Situasi anomali cuaca ini, tidak mengurangi semangat kami mencapai target RKAP. Beberapa Pabrik Gula mampu mempertahankan potensi produktivitas. Sebagai contoh PG Djatiroto Lumajang dapat meraih rendemen 7,57%, yang adalah rendemen tertinggi se Pabrik Gula PTPN Group,” lanjutnya.

Sebanyak 7 dari 13 pabrik gula telah menyelesaikan giling, di antaranya PG Soedhono, PG Poerwodadie, PG Kedawoeng, PG Gending, PG Assembagoes, Pradjekan dan PG Redjosarie.

Sedangkan PG yang masih melanjutkan proses giling adalah PG Pagotan, PG Wonolangan, PG Djatiroto, PG Semboro, PG Wringinanom dan PG Pandjie. PTPN XI memasang target menggiling sebanyak 4,8 juta ton tebu dan gula produksi sebesar 423 ribu ton.

“Diharapan target dapat tercapai ditahun ini, walau agak berat mengingat anomali cuaca yang menghancurkan potensi rendemen tebu. Komisaris tetap memberikan apresiasi atas capaian saat ini di saat kondisi berat manajemen mampu memberikan hasil terbaik, apalagi dalam bulan Oktober ini dilaksanakan spin off Pabrik Gula.

“PTPN XI melepas pabrik gula ke PT SGN sebagai Sub Holding Gula PTPN Group. Secara paralel PTPN XI juga mempersiapkan diri menuju Sub Holding Supporting Co yang merupakan bagian dari restrukturisasi bisnis PTPN Group,” jelas Osmar Tanjung, Komisaris Utama PTPN XI.

Menurut Osmar pemisahan pabrik gula tersebut merupakan bagian komitmen PTPN XI bersama PTPN Group dalam mendukung pencapaian swasembada gula nasional.

Sebagai informasi, PTPN Group mempercepat implementasi program transformasi PTPN Group dengan melakukan streamlining 13 anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara menjadi 3 sub-holding, yakni PalmCo, SugarCo dan SupportingCo. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *