Komunitas

Pendiri dan Pengurus Yayasan Sosial Abdihusada Utama Beri Penghormatan Terakhir kepada Mendiang Murdaya Po

Pendiri dan Pengurus Yayasan Sosial Abdihusada Utama melakukan penghormatan terakhir dan doa bersama kepada mendiang Murdaya Widyawimarta Po, OBE, di Vihara Griya Vipasana Avalokitesvara, Mendut, Magelang, Senin 28 April 2025.

Rombongan berangkat dari Surabaya dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Pembina, Soeharsa Muliabarata. Turut hadir Suparsono dan istri Lindratini, Chandra Wurianto Woo, Budiman Wahyudi selaku Humas, Rasmono Sudarjo dan istri, Agus Susanto, Lidya Soeprapto, Radita Soeharsa, dan Lily Ghani.

Rombongan Yayasan Sosial Abdihusada Utama diterima langsung oleh putra mendiang Murdaya Widyawimarta Po.

Budiman Wahyudi (Humas) dalam sambutannya, mewakili seluruh keluarga besar Yayasan Sosial Abdihusada Utama turut berduka cita atas meninggalnya Murdaya Widyawimarta Po, pada 7 April 2025 di Singapura.

“Kami menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Almarhum. Semoga beliau mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa,” ucapnya.

Murdaya Widyawimarta Po, bukan hanya seorang pengusaha visioner, tetapi juga seorang legislator yang berani dan berdedikasi. Peran beliau sangat penting dalam pengesahan undang-undang yang mengakhiri diskriminasi rasial dan menjamin hak-hak setiap warga Indonesia.

“Bapak Murdaya Po adalah sosok panutan, donatur setia serta salah satu pendiri Yayasan Sosial Abdihusada Utama yang bergerak di bidang kesehatan masyarakat,” kata Budiman Wahyudi.

Soeharsa Muliabarata menambahkan bahwa Yayasan Sosial Abdihusada Utama yang didirikan oleh para pengusaha, memiliki visi misi untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat kurang mampu.

Klinik Abdihusada Utama beroperasi setiap hari, melayani pasien dengan penanganan dokter dan obat-obatan non-generik. Sejak didirikan pada tahun 2012 hingga saat ini telah melayani 148.000 pasien.

Selain itu, Yayasan juga secara konsisten menyelenggarakan bakti sosial operasi katarak untuk pasien kurang mampu di seluruh Indonesia. Hingga saat ini, telah melaksanakan operasi katarak sebanyak 31 kali, dengan total hampir 2000 pasien terlayani.

“Semoga keluarga Murdaya Po diberikan kesehatan, kekuatan, dan limpahan rezeki oleh Tuhan Yang Maha Esa,” tutur Soeharsa Muliabarata.

Selesai berdoa dan memberi penghormatan terakhir, seluruh rombongan Yayasan Sosial Abdi Husada Utama bertolak pulang ke Surabaya. (Red)