Telah kelimakalinya bagi Perkumpulan Wanita Tionghoa Surabaya bekerja sama dengan Yayasan Sosial Moral Sejati Surya Gemilang (De Jiao Hui Ming Shan Shan Ge Darmo Villa), Perhimpunan Teo Chew Jatim, Yayasan Mustika Reiki-Mulyono KWA, melaksanakan baksos pemberian bantuan kaki palsu untuk warga disabilitas pra sejahtera.
Kegiatan bantuan kaki palsu, diawali dengan pengukuran, dilaksanakan di Gedung Perkumpulan Wanita Tionghoa Surabaya, Jl. Kalianyar No. 53 A Surabaya, tepat pukul 10 siang, Minggu 3 Nopember 2024.
Merry Swanda (林碧霞) Ketua Perkumpulan Wanita Tionghoa Surabaya menyampaikan sebanyak 5 orang disabilitas mendapatkan bantuan kaki palsu.
“Sekarang dilakukan pengukuran dulu. Nanti setelah kaki palsu selesai dibuat, akan diserahkan,” ujar Merry didampingi Wakil Ketua Henny.
Merry pun berharap pemberian kaki palsu dapat membantu aktivitas keseharian para penerima, sehingga meningkatkan perekonomian keluarga.
Merry mengucapkan terima kasih kepada para pengurus, muda mudi dan pengurus De Jiao Hui Ming Shan Shan Ge Darmo Villa yang telah menyukseskan baksos pengukuran kaki palsu.
Kegiatan dihadiri para pengurus dan anggota perkumpulan yang turut menyaksikan serta memberi semangat para disabilitas penerima kaki palsu.
Satu per satu penerima bantuan kaki palsu diukur kakinya oleh Sucipto seorang difabel asal Pasuruan.
Sucipto pembuat kaki palsu untuk para tuna daksa kaki yang digunakan secara aman nyaman dari bahan fiber.
Lima penerima bantuan kaki palsu ini berasal dari Kabupaten Jember. Romiati (31 tahun) salah satu kakinya cacat sejak lahir. Kaki palsunya terlihat sudah tidak layak pakai. Oleh karenanya, ia mendapatkan bantuan.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada pengurus, karena mendapatkan kaki palsu yang sangat bermanfaat untuk beraktivitas,” ujar Romiati yang sehari hari bekerja sebagai penjahit.
Hal yang sama dikatakan Ahmad Baidowi yang juga mendapatkan bantuan satu kaki palsu. Ahmad Baidowi sehari harinya bekerja sebagai penjual mainan di depan sekolah.
Feniyatul Fitria dan Alfiyah juga mendapatkan bantuan kaki palsu. Keduanya merupakan korban kecelakaan, sehingga salah satu kakinya diamputasi.
“Kami sangat bersyukur mendapatkan bantuan kaki palsu,” ucap Alfiah yang berprofesi sebagai guru TK.
Para penerima bantuan kaki palsu mendapatkan makan siang, minum dan bingkisan dari pengurus Perkumpulan Wanita Tionghoa Surabaya. (Red)