Peternak Carangwulung Dilatih Teknologi Pakan, Unair Dorong Wonosalam Jadi Sentra Kambing Unggulan dan Agrowisata
Jombang – Kecamatan Wonosalam tak hanya terkenal dengan durian, alpukat, dan kopi, tetapi juga memiliki potensi besar di sektor peternakan, khususnya kambing dan domba. Sayangnya, sebagian besar peternakan rakyat di kawasan ini masih dikelola secara tradisional, sehingga produktivitasnya belum optimal.
Untuk mendorong peningkatan kualitas hasil ternak sekaligus menjadikan Wonosalam sebagai sentra kambing unggulan di Kabupaten Jombang, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair) menggelar program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Desa Carangwulung. Program ini mengusung integrasi teknologi pakan dan kesehatan ternak dalam mendukung pengembangan agrowisata.
“Pengetahuan tentang teknologi pakan sangat penting bagi peternak untuk meningkatkan kualitas dan ketersediaan pakan. Teknologi memungkinkan produksi pakan yang lebih bergizi, higienis, dan sesuai dengan kebutuhan spesifik ternak,” jelas Prof. Dr. Suwarno, drh., M.Si., Koordinator kegiatan.
Menurut Prof. Dr. Jola Rahmahani, drh., M.Kes., penerapan teknologi pakan dapat mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan bobot ternak secara signifikan. “Dengan pakan yang lebih optimal, pertumbuhan ternak menjadi lebih cepat, dan hasil produksinya—baik daging maupun susu—meningkat,” ujarnya.
Lebih dari itu, teknologi pakan juga membantu efisiensi usaha peternakan. “Biaya operasional bisa ditekan, waktu dan tenaga lebih efisien, serta pemborosan pakan bisa dikurangi. Pakan yang diberikan secara tepat waktu dan sesuai takaran juga menjaga kesehatan ternak, serta mengurangi risiko penyakit,” papar Prof. Dr. M. Anam Al Arif, drh., MP., yang juga menjadi narasumber dalam kegiatan ini.
Dalam pelatihan, tim FKH Unair juga memperkenalkan produk unggulan berupa prebiotik MC4, hasil riset internal yang berfungsi sebagai mikroba selulolitik. Prebiotik ini dicampurkan ke dalam hijauan pakan yang telah dicacah dan dicampur tetes serta air. Para peserta juga mendapat kesempatan praktik langsung dalam pembuatan pakan menggunakan prebiotik tersebut.
Kelebihan pakan dengan prebiotik MC4 antara lain membantu menjaga keseimbangan mikroflora usus ternak, meningkatkan efisiensi pencernaan, memperbaiki metabolisme, serta mengoptimalkan konversi pakan (FCR). Hasilnya, pertumbuhan ternak menjadi lebih cepat dengan biaya yang lebih hemat.
“Jika kambing dalam kondisi sehat dan terawat, nilai jualnya akan meningkat. Selain itu, kandang kambing juga berpotensi dikembangkan sebagai destinasi agrowisata,” ungkap Dr. Sri Endah Nurhidayati, S.Sos., M.Si., dari Program Studi D4 Destinasi Pariwisata Unair.
Menurut Koordinator Program Studi D4 Destinasi Pariwisata, Dr. Nuruddin, Universitas Airlangga siap mendampingi masyarakat yang ingin mengembangkan usaha ternak sebagai objek wisata edukatif. Bentuk kerja sama yang bisa dijalin mencakup kegiatan penelitian, pengabdian masyarakat, magang, maupun kuliah lapangan yang semuanya diarahkan untuk mendukung penguatan ekonomi masyarakat lokal.


 
							 
							