Setiap daerah memiliki adat tersendiri dalam pernikahan. Tak terkecuali warga Desa Nitikan, Plaosan, yang memiliki tradisi unik yakni mengarak sepasang pengantin di pasar.

Dalam prosesi sakral tersebut, keluarga besar bersama warga desa, mengarak kedua mempelai pengantin di Pasar Krempyeng dan Pasar Kidul.

Pasar Krempyeng Nitikan aktif di hari pasaran Pon, Wage, dan Legi. Sedangkan, Pasar Kidul atau Pasar Dukuh Muwuh, Desa Sumberagung, Plaosan untuk pasaran Pahing dan Kliwon.

Tradisi ngarak manten dilakukan kondisional, disesuaikan dengan pasaran pasar buka.

Berdasarkan cerita, asal usul tradisi ini bermula ketika Mbah Legi, orang yang pertama kali membuka atau babat pasar menderita penyakit lumpuh.

Suatu ketika, Mbah Legi ingin melihat manten yang kebetulan warga asli Desa Nitikan. Akhirnya, manten tersebut dilewatkan pasar yang bisa dilihat oleh Mbah Legi.

Tradisi tersebut dilakukan turun temurun oleh warga Nitikan hingga sekarang. Menurut kepercayaan warga asli Nitikan yang menilai pasar menjadi sumber rezeki.

Sehingga diartikan pasangan pengantin yang akan memasuki jenjang pernikahan atau membentuk rumah tangga, maka apabila ingin rezeki lancar, harus bekerja di pasar.

Mulyadi (65) salah satu penduduk menjelaskan sejarah Pasar Krempyeng sudah ada sejak zaman Belanda.

Konon katanya, dulu Desa Nitikan dan Desa Sumberagung merupakan salah satu desa di kecamatan yang ada di Kabupaten Magetan.

Para pedagang yang ada di Pasar Krempyeng bukan hanya berasal dari Desa Nitikan dan Sumberagung saja, namun berasal dari beberapa desa maupun kecamatan yang ada
di Kabupaten Magetan.

Di antaranya; Desa Plangkrongan, Desa Bogoarum, Desa Selotinatah, Kecamatan Ngariboyo. Bahkan ada yang dari Kecamatan Magetan Kota, terang Mulyadi.

Keberadaan Pasar Krempyeng tentu membawa banyak rezeki bagi para pedagang dan membuat suasana Desa Nitikan menjadi semakin ramai.

Supri (45) yang juga salah satu warga menjelaskan bahwa keberadaan pasar tersebut menambah pendapatan keluarganya.

Selain membawa rezeki bagi para pedagang, keberadaan pasar memberikan kemudahan bagi warga Desa Nitikan dan Sumberagung dalam mendapatkan kebutuhan pokok. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *