Pendidikan

Unair Latih Pokdarwis Gili Iyang Promosikan Wellness Tourism Lewat Media Sosial

Sumenep – Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (Unair) menggelar pelatihan intensif bagi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) serta organisasi pemuda Desa Bancamara dan Banraas, Pulau Gili Iyang, pada 1–2 November 2025. Kegiatan ini menjadi bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat bertajuk “Penguatan Ekosistem Digital dan Promosi Wisata Wellness Berbasis Komunitas.”

Gili Iyang dikenal luas sebagai pulau dengan kadar oksigen tertinggi di Indonesia. Potensi ini menjadikannya destinasi unggulan untuk wisata kebugaran (wellness tourism). Namun, keterbatasan akses digital dan promosi profesional masih menjadi tantangan utama bagi masyarakat setempat.

Pelatihan Konten Digital dan Sistem Reservasi

Dalam kegiatan tersebut, tim dosen dan mahasiswa Unair melatih sekitar 20 peserta mengenai pengelolaan konten digital, aktivasi media sosial, serta simulasi sistem reservasi berbasis website.
Peserta diajarkan cara membuat caption menarik, foto dan video branding, serta konten kreatif untuk media sosial.

Selain itu, tim juga mulai membangun website reservasi wisata wellness Gili Iyang, lengkap dengan fitur pemesanan dan dokumentasi destinasi unggulan seperti Pantai Ropert, Goa Mahakarya, dan Batu Canggah.

“Peran media sosial kini sangat penting dalam mempromosikan destinasi wisata. Karena itu, masyarakat perlu memiliki keterampilan membuat konten yang kreatif, terencana, dan berdampak luas. Di sinilah Unair hadir untuk mendampingi para pemuda lokal,” jelas Ketua Tim, Dr. Sri Endah Nurhidayati, S.Sos., M.Si.

Pendekatan digital dinilai menjadi kunci dalam pengembangan wisata bugar di era saat ini.

“Konsumen modern mencari informasi wisata lewat media sosial. Maka, pelaku wisata perlu hadir di sana,” tambah Mochammad Reizza Al Ariyah, M.Sosio, anggota tim dosen.

Sementara itu, Upik Eka Noviyanti, S.Ant., M.A., menjelaskan bahwa peserta juga diajak praktik langsung membuat konten.

“Kami mencontohkan cara membuat video, menulis caption, hingga strategi unggah konten. Nantinya karya para pemuda akan dipublikasikan di akun resmi media sosial Gili Iyang: Facebook, Instagram, dan TikTok,” ujarnya.

Observasi Lapangan dan Produksi Konten

Pada hari kedua, kegiatan dilanjutkan dengan observasi lapangan dan produksi konten di berbagai titik wisata. Peserta mendokumentasikan keunikan Gili Iyang sebagai destinasi kebugaran alami. Seluruh hasil dokumentasi akan ditayangkan melalui YouTube, Instagram, dan website resmi.

“Kami ingin masyarakat lokal menjadi pengelola utama, bukan hanya pelengkap dalam industri pariwisata,” tegas Dr. Sri Endah.

Berkat kolaborasi yang solid antara Unair dan masyarakat, citra Gili Iyang sebagai destinasi wellness kian menguat. Upaya ini juga sejalan dengan program Wonderful Indonesia Wellness 2025 yang tengah digalakkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Program pengabdian ini mendukung sejumlah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), di antaranya:

SDG 4 (Pendidikan Berkualitas): pelatihan digital meningkatkan kapasitas masyarakat lokal dalam teknologi dan promosi wisata.

SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur): pembangunan website dan aktivasi media sosial memperkuat infrastruktur pariwisata berbasis teknologi.

SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab): promosi wellness tourism mendorong gaya hidup sehat serta pemanfaatan sumber daya lokal secara bijak.

Dengan semangat kolaborasi dan inovasi digital, Unair bersama masyarakat Gili Iyang berkomitmen menjadikan pulau ini bukan hanya tujuan wisata, tetapi juga ikon pariwisata sehat berkelanjutan di Indonesia. (Red)