Pendidikan

Sri Sultan: Jogja dan Kyoto, Dua Kota Berjiwa Budaya yang Menyatukan Peradaban

Kerja sama bilateral antara Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Prefektur Kyoto, Jepang, telah terjalin selama 40 tahun, membentuk hubungan kuat sebagai dua kota berjiwa budaya yang saling mendorong kemajuan.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menyampaikan hal ini saat Jamuan Makan Malam bersama Ketua Dewan, Wakil Gubernur, dan Delegasi Prefektur Kyoto di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Senin (3/11). Menurut Sri Sultan, DIY dan Kyoto lahir dari budaya, tumbuh dari nilai, dan matang melalui sejarah.

“Jika Kyoto dikenal sebagai ‘Jantung Peradaban Jepang’, maka Jogja adalah ‘Jiwa Peradaban Jawa’. Empat puluh tahun kerja sama adalah cerita bagaimana dua kota berjiwa budaya menafsirkan persahabatan lintas generasi,” ujar Sri Sultan.

Atas keberhasilan berbagai kerja sama, DIY dan Kyoto menerima penghargaan dari Pemerintah Jepang sebagai salah satu kerja sama daerah paling produktif dan berkelanjutan. Sri Sultan mengajak kedua belah pihak melanjutkan kolaborasi ini, menatap masa depan dengan harapan baru.

Dari akar tradisi yang kokoh, Sri Sultan berharap semangat kerja sama dan inovasi semakin berkembang, menjadi jembatan antara kearifan masa lalu dan visi masa depan. (Red)