Malam Hari di Sekitar Masjid Sultan Singapura, Pesona Budaya dan Kuliner yang Tak Pernah Sepi
Singapura — Suasana malam di kawasan Masjid Sultan di Kampong Glam dan Arab Street selalu memikat wisatawan dari berbagai negara. Cahaya lampu yang hangat berpadu dengan aroma masakan khas Timur Tengah dan Asia menciptakan suasana yang hidup namun tetap nyaman.
Deretan restoran di sepanjang jalan menawarkan beragam menu, mulai dari nasi briyani, kebab, hingga Chinese food. Tak hanya kuliner, wisatawan juga bisa menemukan aneka suvenir dan oleh-oleh khas Singapura dengan harga terjangkau — mulai dari makanan ringan, pakaian, mainan, hingga tas. Bahkan, ada promo menarik seperti “3 barang seharga 10 dolar Singapura” yang menjadi daya tarik tersendiri bagi pemburu suvenir.
Bagi wisatawan asal Indonesia, kawasan ini menjadi salah satu destinasi wajib. Radiva, warga Gresik, yang berlibur bersama keluarganya, mengaku sangat menikmati suasana Kampong Glam.
“Senang sekali bisa jalan-jalan di sini. Harga-harga masih bersahabat, jadi kalau mau beli oleh-oleh, tempat ini sangat pas,” ujarnya sambil tersenyum.
Ia juga memuji kebersihan dan ketertiban kota Singapura. “Kota ini bersih, aman, dan sangat modern. Saya juga sempat keliling ke tempat wisata gratis seperti Taman Merlion, Gardens by the Bay, dan Jewel Changi. Semua tertata dengan rapi dan indah,” katanya.
Radiva mengaku menginap di kawasan Kampong Glam yang dikenal tenang dan nyaman bagi wisatawan. “Pasti saya ingin kembali ke Singapura lagi,” tuturnya menutup percakapan.
Kawasan Masjid Sultan memang tidak hanya menjadi ikon religi, tetapi juga simbol harmoni antara tradisi, budaya, dan modernitas Singapura — tempat di mana setiap langkah terasa seperti perjumpaan antara masa lalu dan masa kini. (Red)

