Pendidikan

Unair Gelar Sosialisasi Wellness Tourism di Desa Wisata Kebontunggul, Mojokerto

Mojokerto – Universitas Airlangga (Unair) menggelar sosialisasi Wellness Tourism di Desa Wisata Kebontunggul, Mojokerto, sebagai langkah awal dalam mengembangkan potensi wisata berbasis kesehatan dan kebugaran.

Wellness Tourism diyakini sebagai bentuk pariwisata masa depan. Hal ini sejalan dengan laporan Global Wellness Institute (GWI) yang memproyeksikan industri wellness tourism akan tumbuh hingga hampir 9 triliun dolar AS pada tahun 2028, dengan laju pertumbuhan 27 persen lebih cepat dibandingkan sektor pariwisata secara keseluruhan.

Salah satu konsep yang diusung adalah wellness shots, yakni produk minuman sehat berbasis potensi lokal yang dapat mendukung diversifikasi usaha wisata. Untuk itu, tahap awal kegiatan dilakukan melalui pelatihan pembuatan wellness shots sebagai produk unggulan desa wisata.

“Tujuan kegiatan ini antara lain memberikan wawasan kepada masyarakat tentang wisata kebugaran. Dalam hal ini, kami bekerjasama dengan Bumdes agar menghasilkan produk wisata yang lebih tematik. Nantinya, Bumdes akan mengembangkan wellness shot sebagai oleh-oleh wisata,” jelas Ketua Tim Pengabdian Masyarakat, Dr. Sri Endah Nurhidayati, S.Sos., M.Si.

Kegiatan ini juga melibatkan dosen lain, yakni Dr. Yuniawan Heru Santoso, S.Sos., M.Si., dan Edith Frederika Puruhito, serta mahasiswa D4 Destinasi Pariwisata Unair. Program pengabdian masyarakat ini didukung oleh dana DPPM Kemdiktisaintek Tahun 2025.

Langkah berikutnya adalah pelatihan pembuatan produk wellness shots, pengemasan, hingga pemasaran digital. Pengembangan wellness tourism berbasis wellness shots ini sejalan dengan tujuan ke-3 dan ke-8 SDGs, yakni meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, membuka lapangan kerja baru, mengembangkan kewirausahaan berbasis lokalitas, serta mendorong pertumbuhan ekonomi pedesaan.