PHIS Beri Penghormatan Terakhir untuk Murdaya Po di Malam Kembang
MAGELANG – Perhimpunan Hakka Indonesia Sejahtera (PHIS) memberikan penghormatan terakhir kepada mendiang Murdaya Po dalam acara Malam Kembang yang berlangsung khidmat di Kujon, Borobudur, Magelang, Selasa, 6 Mei 2025, tepat pukul 19.00 WIB. Rombongan PHIS dipimpin langsung oleh Ketua Umum Sugeng Prananto.
Setelah meletakkan karangan bunga sebagai bentuk penghormatan, Sugeng Prananto menyampaikan belasungkawa mendalam atas kepergian tokoh yang dikenal luas karena kiprah dan perjuangannya.
“Hampir semua sahabat beliau tidak percaya bahwa Murdaya Po telah berpulang. Begitu kabar duka beredar, banyak teman beliau langsung terbang ke Singapura, lalu ke Yogyakarta untuk menjemput jenazah, dan akhirnya ke Magelang untuk mengantar kepergian beliau yang terakhir,” ungkap Sugeng.
Lebih lanjut, Sugeng menegaskan bahwa jasa almarhum sangat besar, khususnya bagi masyarakat Tionghoa dan bangsa Indonesia.
“Beliau satu-satunya anggota DPR yang dengan konsisten memperjuangkan penghapusan diskriminasi keturunan. Beliau berjuang agar tidak ada lagi istilah pribumi dan non-pribumi dalam sistem hukum kita. Kampanyenya dilakukan ke mana-mana, dan akhirnya istilah itu benar-benar dihapus. Ini adalah warisan perjuangan yang patut kita kenang dan hargai,” tegasnya.
Sugeng juga menyampaikan doa agar almarhum diterima di sisi Tuhan sesuai keyakinan Buddhisnya, serta harapan agar keluarga yang ditinggalkan dapat meneruskan semangat perjuangannya.
Putra mendiang, Prajna Murdaya, menyampaikan rasa terima kasih kepada PHIS atas kehadiran dan doa yang diberikan untuk sang ayah.
“Sejak kecil, Papi selalu bilang bahwa untuk bisa sukses, kita harus membantu orang lain. Dan memang itu yang beliau jalankan sepanjang hidupnya,” kenang Prajna.
Sementara itu, Ketua PHIS Jakarta, Hendra Yan Chandra, turut menyampaikan penghargaan atas bimbingan almarhum selama ini. “Beliau adalah sosok yang sangat baik dan layak diteladani,” ujarnya.
Acara tersebut dihadiri oleh ketua dan pengurus PHIS dari berbagai daerah, seperti Jakarta, Bogor, Yogyakarta, Solo, Banjarmasin, Singkawang, dan kota-kota lainnya. Suasana haru dan penghormatan mendalam menyelimuti malam perpisahan ini. (Red)