Perhimpunan Indonesia Tionghoa Jatim (印尼華裔總會) menggelar Halal Bihalal 1446H, bertema “Melalui Tambak Bayan Merajut Kebersamaan”, sekaligus merayakan Hari Jadi ke-26.
Acara digelar di Omah Gede Tambak Bayan Surabaya, dihadiri para pengurus, pendiri, anggota, perwakilan komunitas, dan warga setempat, pada 16 April 2025.
Dalam acara tersebut juga diselenggarakan bakti sosial tusuk jarum, potong rambut, pijat refleksi, akupresur, konsultasi hukum, dan Bincang Budaya dengan narasumber Novi Basuki.
Untuk baksos dilaksanakan mulai pukul 10 hingga jam 1 siang, sedangkan bincang budaya mulai pukul 2 hingga jam 16.30 sore.
Phoa Anditya (潘安辉) Wakil Ketua Perhimpunan INTI Jatim yang juga Panitia Acara, menyampaikan kegiatan ini digelar di Omah Gede Tambak Bayan yang penuh sejarah.
“Acara halal bihalal ini diselenggarakan oleh Perhimpunan INTI Jatim rutin setiap tahun. Kali ini kami sengaja mengemasnya dengan baksos ada tiga yakni barbershop gratis, pengobatan alternatif dan konsultasi hukum dengan venue Omah Gede Tambak Bayan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Phoa Anditya mengatakan bahwa pemilihan tempat di Omah Gede Tambak Bayan, karena selain klasik dan bersejarah juga di tempat ini terjadi pembauran di tengah penduduknya.
“Dulunya Belanda membawa sekumpulan warga asal Guangdong dan ditinggal di sini. Sebagai legacy (warisan) bagi warga Tionghoa sehingga membaur dengan warga sekitarnya. Di sini sejarahnya dapat, nuansa dapat, pluralistik dapat dan toleransinya juga dapat,” pungkasnya.
Stefanus Budy Wijaya Subali (林明辉) selaku Ketua Perhimpunan INTI Jatim mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H /2025 kepada seluruh hadirin. Serta mengucapkan terimakasih kepada para Relawan Hukum, Kesehatan Akupuntur dan Pijat Refleksi, Asosiasi Barbershop dan Novi Basuki yang telah mendukung kegiatan secara totalitas.
“Kita memperingati ulang tahun Perhimpunan INTI yang ke-26. Sebagai organisasi yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, Perhimpunan INTI berkomitmen untuk memperjuangkan kesetaraan dan keadilan bagi semua warga negara Indonesia, tanpa membedakan latar belakang etnis, agama, atau ras. Terimakasih sebesar-besarnya kepada para pendiri dan para ketua kehormatan yang telah meletakkan pondasi yang kokoh hingga saat ini kami sebagai penerus kepengurusan dapat berkegiatan dan berkolaborasi dengan mudah,” ujarnya dan berharap semua terus menjaga kebersamaan dan semangat gotong royong.
Henry Hadi salah satu pendiri mengungkapkan rasa senangnya acara INTI Jatim digelar di Tambak Bayan yang sederhana, melibatkan banyak komunitas dan membaur dengan warga setempat.
Demikian pula Gatot Seger Santoso (周礼岳) juga mengapresiasi kegiatan INTI Jatim yang terus berkontribusi dan membangun masyarakat yang lebih baik dengan semangat gotong royong dan kebersamaan.
Perwakilan NU juga memuji peran Perhimpunan INTI Jatim dalam masyarakat.
Dalam acara itu dilakukan pemotongan tumpeng dan kue oleh Ketua INTI Jatim didampingi para pendiri dan pengurus.
Doa dipimpin oleh Ustadz Hasan Basri (林福善阿訇) Ketua Pelaksana Harian Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia (YHMCHI).
Novi Basuki, Ph.D. (王小明) selaku pembicara bincang santai mengungkapkan bahwa budaya halal bihalal sama dengan perayaan Imlek yang memiliki 2 spirit terus diteladani yakni tidak lupa akarnya dan menghormati para leluhur maupun keluarga.
Sementara itu, Rasmono Sudarjo (邵亮明) Ketua Surabaya Art Society mengapresiasi kegiatan halal bihalal yang diselenggarakan oleh INTI Jatim untuk mempersatukan semua komunitas.
Demikian pula Denny D’Colo (蔡平和) Ketua Unimaxx Photography Community yang hadir bersama anggotanya. Bagi Denny D’Colo kegiatan kebersamaan ini sangat perlu diadakan. Selain untuk silaturahmi juga mempererat tali persaudaraan.
Kegiatan ini didukung oleh Rumah Bhineka, PSMTI Jatim, Gusdurian, Peradin, Asosiasi Barber Surabaya, Unimaxx Photography Community, Surabaya Art Society, Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya dan Perhimpunan INTI Surabaya. (AV)