Ekonomi

Jawa Timur bersama Maluku Utara Jalin Misi Dagang dan Investasi

Misi Dagang dan Investasi antara Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Maluku Utara kembali digelar, menandai pelaksanaan ke-37 sejak program ini dimulai.

Misi dagang pertama di tahun 2025 ini berlangsung di Kota Ternate dan diikuti oleh 100 pelaku usaha dari Maluku Utara serta 55 pelaku usaha dari Jawa Timur.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan pentingnya kolaborasi dan inovasi dalam membangun jaringan perdagangan yang lebih kuat.

Khofifah mengajak para pelaku usaha untuk lebih proaktif dalam menjalin kemitraan dan memanfaatkan potensi komoditas unggulan.

Kegiatan ini diawali dengan peragaan batik dan tenun khas Jawa Timur, yang menampilkan keindahan Wastra Probolinggo.

Pembukaan acara ditandai dengan pemukulan alat musik tradisional Maluku Utara, Tifa, sebagai simbol kolaborasi budaya dan ekonomi antara kedua provinsi.

Dalam kesempatan ini, turut dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur dengan Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian Provinsi Maluku Utara.

PT Gedung Expo Wira Jatim dengan CV. Arya Entercom. IWAPI Jatim dengan IWAPI Malut. KADIN Jatim dengan KADIN Malut. FORKAS Jatim dengan REI Malut. Penandatanganan Komitmen Transaksi Perdagangan antara pelaku usaha Jawa Timur dan Maluku Utara.

Antusiasme pelaku usaha terhadap misi dagang ini tercermin dalam nilai transaksi yang mencapai Rp 503,47 miliar hingga pukul 13.45 WIT.

Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos, menegaskan pentingnya peningkatan daya saing produk lokal agar mampu bersaing di pasar yang lebih luas. (Red)