Pendidikan

Psikolog Unair : Perlunya Kenali dan Gali Potensi Diri

Dr. Dewi Retno Suminar, M.Si., Psikolog, dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Jatim, menyampaikan mengenali diri sendiri merupakan salah satu langkah penting dalam upaya meningkatkan potensi diri.

Hal ini terutama relevan bagi mahasiswa yang tengah berada dalam fase menentukan tujuan hidup serta merancang langkah-langkah untuk mencapainya. Selain mengenal diri, mahasiswa juga perlu melakukan evaluasi diri secara rutin.

Evaluasi diri dapat dilakukan melalui dialog dengan orang terdekat, khususnya orang tua.

“Dialog ini sangat penting untuk refleksi diri. Namun, sering kali proses ini terlewat, baik oleh individu maupun orang-orang terdekatnya,” ujar Dewi.

Ia menambahkan bahwa dialog dengan diri sendiri juga bisa dilakukan melalui journaling atau menulis catatan harian sebagai bentuk introspeksi.

Namun kebiasaan evaluasi diri masih minim dilakukan. “Orang tua kerap hanya memberi hukuman saat anak berbuat salah atau pujian saat berbuat baik, tetapi jarang mengajak anak berpikir lebih mendalam. Akibatnya, anak tidak terbiasa menghargai proses dalam mencapai sesuatu,” jelasnya.

Selain minimnya evaluasi diri, Dewi juga menyoroti ketergantungan generasi muda pada media sosial.

Menurutnya, media sosial sering kali menjadi pemicu perilaku yang tidak produktif dan menghambat dialog bermakna.

“Apa yang terlihat di media sosial cenderung membuat anak-anak muda mudah memberikan label tanpa berpikir mendalam. Ini memicu perilaku judgemental dan menurunkan kemampuan berpikir logis,” tutur Dewi.

Ia mengingatkan pentingnya mengelola penggunaan media sosial agar tidak terjebak dalam aktivitas yang kurang bermanfaat. Sebaliknya, mahasiswa perlu memanfaatkan waktu untuk hal-hal yang dapat mengembangkan potensi diri.

Mahasiswa sebaiknya lebih fokus pada pengembangan potensi diri daripada terus-menerus berkutat pada kekurangan. Salah satu caranya adalah dengan aktif mencari peluang di lingkungan sekitar.

Misalnya, bergabung dengan organisasi atau komunitas yang dapat mengasah kemampuan dan bakat.

Lebih jauh, Dewi juga mengingatkan pentingnya pola pikir yang berorientasi pada solusi.

“Alih-alih menyesali masa lalu, lebih baik fokus pada apa yang bisa dilakukan hari ini. Pola pikir seperti ini akan membuat seseorang lebih optimis dalam menjalani proses kehidupan yang lebih baik,” pungkasnya. (Red)