Komunitas

Puspitadewi Prijadi: Terimakasih Mama Xiao Hanfen Keteladananmu Jadi Pedoman Hidup Kami!

Sosok mendiang Margaretha Fiendawati Gunawan (蕭漢芬) selama hidupnya yang penuh kasih sayang sangat membekas dan tak terlupakan bagi anak, cucu dan cicitnya.

Hal ini diungkap putrinya Puspitadewi Prijadi (曾芸湘) yang menceritakan kisah hidup mendiang Margaretha Fiendawati Gunawan (Xiao Hanfen) sebelum dilakukan pemakaman di Taman Asri Abadi Lawang, tepat pukul 10 siang, Jumat 3 Januari 2025.

Puspitadewi Prijadi menceritakan bahwa Mama Hanfen sosok Grandma dan Great Grandma yang luar biasa. Sejak kecil mendiang Mama Hanfen dididik keras oleh ibunya dengan sangat disiplin.

Bahkan ketika di usianya, anak lain asyik bermain, Mama Hanfen sibuk membantu orangtuanya. Saat itu ibunya mama Hanfen memiliki usaha Dendeng Cap Sapi yang cukup terkenal.

“Mama mengerjakan pekerjaan rumah seperti mencuci pakaian yang kala itu tidak ada mesin cuci, juga memasak untuk keluarga. Mama Hanfen memang digembleng ibunya agar serba bisa, sehingga ketika menikah dapat membangun rumah tangga bahagia dan mendukung suami,” ujar Puspitadewi Prijadi.

Lebih lanjut, Presiden Direktur PT Matahari Sakti ini mengungkapkan bahwa Mama Hanfen yang baru menikah dengan Papa Pinoto (Zheng Mubin 曾沐彬), beliau harus memasak dengan uang terbatas untuk para tamu mertua.

“Ternyata mama bisa memasak standar restoran, sampai Grandpa saya tak percaya dan mengira makanan dipesan di sebuah restoran. Karena mereka pun belum pernah mencicipi masakan selezat itu. Dalam berumah tangga, Mama mendukung usaha rotan milik Papa. Bahkan waktu hamil tua, mama tetap bekerja membantu Papa,” ujarnya.

Dalam berjalannya waktu, usaha tersebut semakin besar dan diberkati. Bahkan untuk urusan pajak maupun bertemu pejabat, Mama Hanfen yang mengatasi.

“Dibalik kesuksesan pria pasti ada wanita yang hebat. Mama Hanfen pantas diajak keluar gedung dan pandai memasak di dapur. Saya bersyukur mempunyai Mama Hanfen yang berpikiran modern,” imbuh Puspitadewi Prijadi.

Sejak kecil Puspitadewi Prijadi dileskan balet, piano, bahasa Mandarin dan bahasa Inggris, juga dibelikan majalah bahasa Mandarin agar lancar bercakap, oleh Mamanya.

Puspitadewi Prijadi pun mengaku bersyukur dileskan Bahasa Inggris yang pada waktu itu kurang populer, akhirnya bisa digunakan untuk usaha dan berkomunikasi dengan pihak lain.

Lebih jauh, Puspitadewi Prijadi mengakui bahwa Mamanya sangat peduli dengan semua orang, keluarga, orangtuanya sendiri dan mertua. Bahkan beliau tidak pernah membedakan papa mama sendiri dengan mertua. Jika bepergian dan membelikan oleh oleh selalu dibagi merata.

Suatu ketika papa mertua mama harus pergi ke China yang saat itu di era tahun 70 an, sangat susah ke luar negeri, Mama mengurus beres semua paspornya. Sejak itu, Grandpa memuji Mama yang awalnya kurang sayang.

Anak, cucu cicit Mendiang Margaretha Fiendawati Gunawan

“Grandpa memuji Mama sebagai menantu yang baik. Mama sosok wanita bijak penuh belas kasih. Mama suka menyumbang di kegiatan sosial, salah satunya PMI dan banyak yayasan lain,” ujar Puspitadewi Prijadi.

Sebelum pandemi, kata Puspitadewi Prijadi, ia bersama keluarga dan Mama Hanfen traveling keliling dunia.

“Mama sangat menikmati kebersamaan itu. Sering orang bertanya apakah Mama yang berusia lanjut tidak pikun. Mama otaknya cemerlang bahkan saya kalah sama Mama. Banyak hal saya belum terpikir, Mama malah mengingatkan saya. Bahkan Mama selalu tanya perkembangan perusahaan saya,” ujar Puspitadewi Prijadi.

“Mama peduli kami semua. Kami akan selalu mengingat nasihat Mama dan menjadikan pedoman hidup. Tiga bulan sebelum Mama dipanggil Tuhan, Mama mendapatkan mujizat dan mengaku percaya kepada Tuhan Yesus. Beliau dibaptis. Saya yakin semua ini berkat dukungan doa kami, keluarga, hamba Tuhan dan teman seiman,” tutur Puspitadewi Prijadi.

“Saya percaya Mama bahagia di surga. Terimakasih dan puji syukur Tuhan Yesus atas kuasanya yang dasyat. Mama tanah hatinya subur, suka membaca firman Tuhan yang saya print dalam bahasa Mandarin. Bahkan Pastor Philip dari GMS datang ke rumah mendoakan Mama yang semakin mantab dan yakin kepada Tuhan Yesus,” terang Puspitadewi Prijadi.

Di akhir ceritanya, Puspitadewi Prijadi menyampaikan rasa syukur bahwa tiga bulan terakhir bisa menemani sang Mama tidur bersama. Setiap malam, sang Mama memeluk dan mencium.

Puspitadewi Prijadi juga mengucapkan terima kasih kepada Rosa mantu keponakan yang telaten mendampingi Mama.

“Sekarang Mama sudah bersama Tuhan Yesus. Kami semua kehilangan Mama, Grandma, Great Grandma. Kami iklas Mama telah diselamatkan Tuhan Yesus. Kami bangga menjadi anak cucu cicit Mama Hanfen. Kami percaya kelak bertemu di surga. Mama selamat jalan, kami sangat mencintaimu dan selalu ada dalam hati kami,” tutup Puspitadewi Prijadi.

Pada kesempatan itu, Puspitadewi Prijadi juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh keluarga, sahabat, teman, relasi, karyawan dan tim Gereja.

Pastor Victor Gunawan dan tim GMS yang memimpin ibadah pemberangkatan dari Adi Jasa dan Taman Asri Abadi Lawang.

Mendiang Margaretha Fiendawati Gunawan dimakamkan bersebelahan dengan mendiang suami Pinoto Prijadi.

Pada akhir acara, seluruh tamu makan siang bersama di Restoran Miraza Pandaan dengan hidangan sea food. Selanjutnya, semua tamu kembali ke Surabaya.

Puspitadewi Prijadi juga menyediakan 5 bus untuk keluarga, tamu dan karyawan. (Red)