Pendidikan

Unusa Raih Klaster Mandiri Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Surabaya – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mencatatkan prestasi gemilang dengan masuk ke dalam Klaster Mandiri bidang penelitian dan pengabdian masyarakat.

Bersama 51 perguruan tinggi negeri (PTN) dan swasta (PTS) se-Indonesia, Unusa menjadi satu-satunya Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) di klaster ini, bergabung dengan 16 PTS lainnya dari berbagai daerah.

Prestasi ini diumumkan melalui surat dari Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat tertanggal 19 Desember 2024, berdasarkan Keputusan Nomor 1114/E5/PG.02.00/2024.

Penilaian ini mencakup data kinerja penelitian dan pengabdian masyarakat berbasis SINTA (Science and Technology Index) periode 2021-2023, meliputi publikasi, penelitian, kekayaan intelektual, serta pengabdian kepada masyarakat.

Wakil Rektor I Unusa, Prof. Kacung Marijan, menyebutkan pencapaian ini sebagai bukti penerapan Tridarma Perguruan Tinggi secara seimbang.

“Kami memastikan bahwa dosen di Unusa tidak hanya fokus pada perkuliahan, tetapi juga berkontribusi melalui penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” ujar Kacung.

Ia juga menyoroti prestasi Achmad Syafiuddin, S.Si., M.Phil., Ph.D., Ketua LPPM Unusa, yang diakui sebagai World’s Top 2% Scientists oleh Elsevier dan Stanford University.

“Ini menjadi bukti bahwa dosen-dosen Unusa memiliki kualitas kelas dunia,” tambahnya.

Ketua LPPM Unusa, Achmad Syafiuddin, menegaskan bahwa Unusa terus mengembangkan pusat penelitian seperti CEHP (Center of Environmental Health Policy) dan TB Center, serta membangun grup riset dengan peneliti dari dalam dan luar negeri.

“Penelitian kami tidak hanya menghasilkan publikasi, tetapi juga aplikasi nyata untuk masyarakat dan industri. Misalnya, kami telah menjalin kolaborasi dengan perguruan tinggi ternama dunia seperti National University of Singapore (NUS), Nicholls State University (Amerika Serikat), hingga King Saud University (Arab Saudi),” jelasnya.

Achmad menyebut, kolaborasi ini tidak hanya menghasilkan publikasi bersama, tetapi juga inovasi teknologi yang berdampak langsung pada pengembangan masyarakat.

Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, M. Faiz Syuaib, dalam pengumuman resmi menyampaikan bahwa klasterisasi perguruan tinggi bertujuan mempercepat akselerasi kinerja melalui kolaborasi antar-perguruan tinggi lintas klaster.

“Ini bukan hanya pemeringkatan, tetapi pengelompokan yang mencerminkan kinerja unggul perguruan tinggi untuk menjadi dasar penyusunan strategi riset dan pengabdian,” katanya.

Dengan pencapaian ini, Unusa diharapkan dapat terus menjadi inspirasi bagi perguruan tinggi lainnya, khususnya PTNU, untuk meningkatkan kontribusi di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat.

“Kami akan terus membangun jejaring global dan mengembangkan produk inovasi untuk menjawab kebutuhan masyarakat dan industri,” tegas Achmad.

Pencapaian Unusa dalam Klaster Mandiri bukan sekadar penghargaan, melainkan cerminan visi besar institusi ini untuk memajukan ilmu pengetahuan sekaligus memberikan dampak nyata kepada masyarakat.

Dengan kolaborasi lintas negara dan fokus pada pengabdian, Unusa siap menjadi garda terdepan dalam membangun bangsa yang lebih inovatif dan sejahtera. (Red)