Sinergi BKKBN dan MUI Jatim Cegah Pernikahan Anak

Surabaya – Meski tren menunjukkan penurunan, tetapi angka pernikahan anak di Jawa Timur masih tinggi. Bahkan, Jawa Timur mencatat jumlah permohonan dispensasi kawin tertinggi di Indonesia pada 2022.

Menyikapi hal tersebut, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Timur bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim, merumuskan langkah strategis untuk mengatasi persoalan ini.

Dalam pertemuan yang digelar pada Jumat, 22 November 2024 di Kantor MUI Jatim, Surabaya, Kepala BKKBN Jatim Dra. Maria Ernawati, MM, memaparkan data mencengangkan.

“Sebanyak 17,7% anak di Jawa Timur mengalami stunting. Salah satu penyebabnya adalah pernikahan anak. Kami bahkan menemukan perempuan di bawah 19 tahun tercatat sebagai kepala keluarga. Ini menunjukkan mereka telah menikah muda dan menjadi janda,” ungkapnya.

Maria juga menekankan pentingnya sinergi dengan MUI dalam mengambil langkah preventif.

“Pernikahan anak berdampak negatif, baik dari segi kesehatan, ekonomi, psikologis, hingga potensi kekerasan dalam rumah tangga dan perceraian,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua MUI Jatim, H. Ainul Yaqin, menegaskan komitmen lembaganya dalam mendukung upaya tersebut.

“MUI sejak 2006 sudah mengeluarkan fatwa bahwa pernikahan dini haram jika membawa mudarat, seperti kesehatan anak terganggu atau keluarga menjadi tidak harmonis,” ujarnya.

MUI melalui Komisi Dakwah siap menyampaikan edukasi soal pentingnya kesiapan dalam pernikahan.

“Kami akan merubah mindset masyarakat, terutama terkait beratnya tanggung jawab pernikahan,” lanjut Ainul.

Dalam pertemuan ini, BKKBN dan MUI juga sepakat membahas fatwa pernikahan dini lebih mendalam, agar mudah dipahami masyarakat.

Maria berharap keterlibatan ulama di daerah bisa membantu menjabarkan fatwa secara rinci. Hal ini disambut baik Ainul Yaqin yang menyatakan perlunya panduan yang jelas untuk menghindari interpretasi subyektif.

Keduanya berharap, melalui kolaborasi ini, angka pernikahan anak di Jawa Timur dapat terus menurun. Serta mendukung terwujudnya generasi yang lebih sehat dan berkualitas. (Red)