Kemnaker & ITS Siapkan Tenaga Kerja Era Society 5.0

Dalam upaya mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi kompleksitas pasar kerja nasional, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar kuliah umum bersama dengan Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI).

Kegiatan yang diadakan di Research Center ITS, Jumat (22/11) ini didominasi oleh mahasiswa semester akhir dengan tajuk Peluang dan Tantangan Pekerjaan di Era Society 5.0.

Kuliah umum ini diselenggarakan sebagai wujud sinergi dan kolaborasi antara Kemnaker RI dan perguruan tinggi guna membekali mahasiswa dengan keterampilan yang relevan dan daya saing yang tinggi untuk memasuki pasar kerja global.

Terlebih, perubahan kondisi yang berlangsung begitu cepat di era society 5.0 menuntut mahasiswa, sebagai calon tenaga kerja, untuk memiliki kemampuan beradaptasi dengan dinamika pasar kerja.

Dalam kuliah umum tersebut, Sekretaris Jenderal Kemnaker RI, Prof Anwar Sanusi PhD memaparkan secara mendalam kondisi ketenagakerjaan di Indonesia.

Ia menyoroti bahwa kemampuan teknologi menjadi salah satu indikator utama dalam memenangkan persaingan di pasar kerja.

“Bagaimana era teknologi digital yang semakin maju tidak hanya menciptakan tantangan baru, tetapi juga membuka peluang besar bagi tenaga kerja nasional,” ujar Anwar.

Indonesia, yang akan mencapai puncak jumlah penduduk usia produktif dalam beberapa tahun ke depan, memiliki potensi besar untuk memanfaatkan bonus demografi sebagai keuntungan strategis.

Namun, tanpa langkah strategis, bonus demografi justru berisiko meningkatkan pengangguran dan ketimpangan sosial. Oleh karena itu, diperlukan sinergi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan industri untuk memastikan generasi muda siap menghadapi dinamika pasar kerja global.

Lelaki kelahiran Probolinggo tersebut turut memberikan motivasi kepada para mahasiswa yang hadir agar mampu menjadi tenaga kerja yang terus belajar, mengembangkan potensi diri, dan memperluas jaringan.

“Yang akan dinilai nantinya, selain kemampuan yang dimiliki, adalah sejauh mana kita mau terus belajar dan berusaha mengembangkan potensi diri,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Rektor III ITS Bidang Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Teknologi Sistem Informasi, Imam Baihaqi ST MSc PhD dalam sambutannya memberikan wejangan kepada para mahasiswa.

Ia menekankan pentingnya memperluas kemampuan interpersonal di samping mendalami suatu bidang ilmu tertentu.

“Mahasiswa harus mampu mengembangkan soft skills yang relevan agar siap bersaing di dunia kerja,” ujarnya.

Lulusan Monash University tersebut juga menekankan bahwa kemampuan interpersonal sangat penting bagi mahasiswa sebagai calon tenaga kerja. Kemampuan ini dapat membantu mereka menyampaikan ide dan gagasan dengan lebih efektif, baik kepada kolega maupun atasan.

Hal tersebut, kata Imam, merupakan salah satu kunci kesuksesan dalam memasuki pasar kerja modern yang sangat dinamis.

Dirinya mengibaratkan keterampilan tersebut dengan model T. Dalam analogi ini, seorang tenaga kerja perlu memiliki kompetensi yang mendalam pada bidang tertentu, tetapi juga memperluas kemampuan lain seperti komunikasi, negosiasi, dan kolaborasi.

“Dengan model T, mahasiswa tidak hanya unggul dalam satu bidang, tetapi juga memiliki fleksibilitas untuk bekerja sama dengan berbagai pihak dan mengembangkan potensi diri,” jelasnya.

Salah satu mahasiswa peserta kegiatan tersebut, Gerald Nathanael, juga memberikan tanggapannya mengenai kondisi ketenagakerjaan di Indonesia.

Dirinya mengaku memahami mengenai permasalahan yang ada, seperti meningkatnya angka pengangguran dan ketidaksesuaian antara tenaga kerja dengan kebutuhan perusahaan.

Di sisi lain, Gerald juga memberikan harapan yang besar kepada pemerintah dalam mengatasi masalah tersebut. Terkait dengan permasalahan penyesuaian tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan, ia berharap pemerintah dapat memberikan lebih banyak pelatihan yang dapat menunjang kompetensi dan kesiapan dari calon tenaga kerja.

Selain itu, mahasiswa semester akhir Departemen Teknik Kimia ITS tersebut juga menyampaikan bahwa melalui kegiatan ini, dirinya dan para mahasiswa lainnya mampu memperoleh pandangan baru dalam menghadapi dunia kerja nantinya.

“Dengan kegiatan ini, harapannya adalah pemahaman mengenai kebutuhan tenaga kerja yang sesuai dengan pasar kerja dapat lebih jelas didapatkan,” harapnya. (Red)