Unitomo Gelar Kondankai ke-81, Pertukaran Budaya Lewat Musik Indonesia – Jepang

Fakultas Sastra Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) kembali menggelar acara lintas budaya “Kondankai” yang ke-81, mengusung tema “Lagu Indonesia dan Jepang.”

Diskusi kali ini menghadirkan nuansa unik dalam kolaborasi budaya lewat musik dan digelar di Program Studi Sastra Jepang Unitomo.

Acara ini dihadiri oleh tujuh kelompok peserta, termasuk mahasiswa dan ekspatriat Jepang, yang berinteraksi dalam diskusi dan penampilan musik.

Acara dibuka pukul 09.00 WIB oleh Ketua Pelaksana Yehezkiel Septian Irawan, mahasiswa semester 5 Prodi Sastra Jepang sekaligus Ketua Kawai Kurabu (Klub Percakapan Bahasa Jepang Unitomo).

Yehezkiel menyampaikan bahwa Kondankai ini bukan hanya sekadar diskusi. Tetapi juga sebuah kesempatan untuk memperdalam pemahaman antarbudaya melalui musik.

“Semoga kolaborasi ini bisa memperkaya pengetahuan kita tentang musik kedua negara,” ujar Yehezkiel.

Pada sesi awal, Ongaku Kurabu, klub musik Unitomo, menampilkan lagu-lagu khas Indonesia dan Jepang, yang diikuti dengan diskusi interaktif antara peserta Indonesia dan Jepang.

Mereka berbagi cerita tentang musik favorit dan tren dari kedua negara. Dalam puncak acara, peserta Jepang menyanyikan lagu populer Indonesia dengan iringan angklung oleh mahasiswa Sastra Jepang Unitomo.

Tak hanya sebagai hiburan, sesi ini memberi kesempatan bagi para ekspatriat untuk mengenal dan memainkan alat musik tradisional Indonesia, angklung.

Ayako Taguchi, salah satu ekspatriat Jepang yang hadir, menyampaikan kesan mendalamnya. “Saya sangat senang merasakan budaya Indonesia melalui musik, terutama dengan mencoba angklung. Ini pengalaman yang sangat berharga.” ujarnya.

Tak hanya lagu-lagu populer, diskusi meluas hingga membahas genre musik tradisional, pop, dan dangdut, yang mendapat antusiasme tinggi dari kedua belah pihak.

Kegiatan ini menjadi simbol jalinan persahabatan dan kolaborasi budaya antara mahasiswa dan ekspatriat Jepang di Unitomo. Hingga menciptakan lingkungan akademik yang kaya dengan nilai-nilai pertukaran budaya. (Red)