Pulau Gili Iyang telah lama terkenal sebagai pulau oksigen yaitu pulau dengan kadar oksigen tertinggi nomor dua di dunia.
Selain kandungan oksigen Pulau Gilii Iyang juga menyimpan potensi lain yang mendukung bagi pengembangan wisata kebugaran (Wellness tourism).
Guna mengembangkan wisata kebugaran di Pulau Gili Iyag, Univrsitas Airlangga melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat Airlangga Community Development Hub (ACDH) mendampingi proses pengembangan wisata kebugaran mulai pembuatan produk wisata berupa paket perjalanan sampai membangun model mini museum wellness sebagai fasilitas pendukung.
Wisata kebugaran atau dikenal dengan sebutan Wellness Tourism, adalah jenis pariwisata yang berfokus pada pemeliharaan dan peningkatan kesejahteraan fisik, mental, dan spiritual seseorang.
Berbeda dengan pariwisata konvensional yang biasanya lebih berorientasi pada eksplorasi tempat atau hiburan, wisata kebugaran dirancang untuk memberikan pengalaman yang mendorong kesehatan holistik.
Kegiatan ini mencakup berbagai aktivitas yang mendukung kebugaran tubuh, relaksasi, dan revitalisasi jiwa. Model wellness Tourism yang dikembangkan di Gili Iyang atara lain berupa terapi oksigen, terapi air laut dan terapi pijat.
Model wellness yang dikembangkan memanfaatkan kearifan lokal yang sudah dilakukan masyarakat secara turun temurun.
Mini museum yang dibangun di Pulau Gili Iyang terdiri dari 2 jenis yaitu mini museum lontar/siwalan, dan mini museum wisata kebugaran (wellness tourism).
Mini museum siwalan berisi produk dan kerajinan yang dibuat dari pohon siwalan, seperti tas, gantungan kunci, wadah makanan, topi, dan berbagai produk gula siwalan.
“Mini museum wisata kebugaran (wellness tourism) berisi display minyak raga sukma sebagai minyak khas Gili Iyang yang digunakan untuk terapi pijat, fasilitas pijat, dan fasilitas berendam air laut (terapi air laut),” jelas Dr. Sri Endah Nurhidayati, Ketua Pelaksana Teknis Pengembangan Wellnes Tourism dari Program Studi D4 Destinasi Pariwisata Fakultas Vokasi, Universitas Airlangga.
Mini museum diharapkan menjadi opsi bagi wisatawan yang datang ke Pulau Gili Iyang, selain sebagai sumber informasi tentang kehidupan masyarakat yang berbasis lokalitas.
Melalui pengembangan wisata kebugaran (Wellness Tourism) diharapkan akan tumbuh ekosistem pariwisata yaitu sistem kompleks yang terdiri dari berbagai komponen dan pemangku kepentingan yang saling berinteraksi untuk mendukung dan mengembangkan sektor pariwisata di suatu destinasi.
Dampak positif yang diharapkan antara lain tumbuhnya perekonomian lokal, sarana pariwisata, perbaikan aksesibilitas, dan pengembangan masyarakat. (Red)