Potensi wisata alam di Kabupaten Pacitan antara lain berupa garis pantai sepanjang 70,71 km yang dikembangkan menjadi 85 pantai, hamparan pegunungan kars yang menyimpan 1.300 goa, serta aliran air panas yang terpendam di perut bumi.

Wisata alam ini menjadi potensi besar untuk dikembangkan dengan menggunakan pendekatan wisata terintegrasi, di mana wisatawan dapat menikmati berbagai keunikan alam dalam satu wilayah.

Untuk mengoptimalkan geothermal tourism sebagai pendukung wisata terintegrasi Kabupaten Pacitan digelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (Pengmas) Program Pengembangan Desa Binaan (PPDB).

“Pendekatan wisata terintegrasi memungkinkan wisatawan untuk mengunjungi berbagai tempat dalam satu perjalanan. Jadi seperti one stop centre tourist attraction. Tujuannya meningkatkan lama tinggal (length of stay) dan pengeluaran wisata (tourist expenditure),” jelas Dr. Sri Endah Nurhidayati, S.Sos, M.Si, dosen D4 Destinasi Pariwisata Unair.

Dengan menggabungkan berbagai potensi wisata seperti pantai, gua, dan sumber geothermal, Pacitan bisa menarik berbagai segmen wisatawan mulai dari pencinta alam, pengunjung wisata edukasi, sampai pengunjung wisata Kesehatan.

Wisata terintegrasi tidak hanya fokus pada satu jenis wisata, tetapi menciptakan ekosistem ekonomi yang mendukung pertumbuhan berbagai sektor seperti perhotelan, transportasi, dan kerajinan lokal.

Pengembangan geothermal tourism dapat dilakukan dalam 3 bentuk:

(1) geowisata
Dimana geothermal tourism tidak hanya menawarkan pemandangan alam yang indah tetapi juga pengalaman edukatif terkait dengan penggunaan panas bumi, misalnya untuk energi terbarukan atau untuk pengembangan UMKM,

(2) wisata edukasi, dimana wisatawan dapat belajar tentang bagaimana energi geothermal dihasilkan, proses konversi energi panas bumi menjadi listrik, serta pentingnya energi terbarukan untuk masa depan, dan

(3) Wisata kebugaran (wellness tourism) dimana manfaat panas bumi juga dapat diterapkan dalam wisata kesehatan, seperti pemandian air panas alami atau spa geothermal.

Air panas yang kaya akan mineral dipercaya memiliki manfaat kesehatan, seperti meningkatkan sirkulasi darah dan relaksasi otot.

Potensi wisata panas bumi (geothermal tourism) di Pacitan mulai dirasakan sejak dibukanya pemandian air panas Tirto Husodo, Brungkan, Karangrejo, Arjosari.

Kehadiran wisata air panas dimanfaatkan masyarakat untuk kegiatan bersenang-senang, maupun untuk tujuan kesehatan dan kebugaran.

Pacitan memiliki keistimewaan karena memiliki sumber air panas, meskipun tidak memiliki pegunungan berapi.

Sumber air panas sebenarnya tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk onjek wisata yaitu pemandian (setelah dicampur dengan air dingin) namun juga berfungsi sebagai sumber energi.

Namun untuk pemanfaatan teknologi geothermal membutuhkan teknologi yang cukup rumit untuk merubah menjadi energi. (Red)