Taman Balekambang Surakarta Dibangun KGPAA Mangkunegara VII, Kini Dipercantik Jujugan Rekreasi Masyarakat

Wapres Ma’ruf Amin meresmikan rampungnya penataan kawasan Taman Balekambang, Surakarta yang merupakan situs cagar budaya memiliki sejarah panjang serta beragam fungsi, Kamis (25/7/24) lalu.

Taman Balekambang dibangun oleh KGPAA Mangkunegara VII, pada tahun 1921, sebagai wujud rasa sayangnya kepada dua putrinya, yaitu GRAY Partini dan GRAy Partinah.

Sejak dibuka untuk umum pada era KGPAA Mangkunegara VIII, Taman Balekambang memiliki beragam fungsi, seperti sebagai taman seni & budaya, taman botani, taman edukasi, dan taman rekreasi.

Taman ini terdiri dari dua bagian dengan nama kedua putri tersebut: Partinah Bosch yang berupa hutan kota dan Partini Tuin yang berupa taman air.

Banyak pertunjukan kesenian rakyat digelar di Taman Balekambang, seperti ketoprak dan wayang orang. Pada tahun 1970-an, taman ini dikenal sebagai markas grup lawak Srimulat.

Sebagai dukungan terhadap pengembangan wisata edukasi berwawasan lingkungan serta pelestarian seni dan budaya, Kementerian PUPR melakukan penataan Taman Balekambang pada tahun 2023-2024.

“Meski sekarang tampil dengan wajah baru, saya pribadi ingin tetap menjaga Taman Balekambang sebagai destinasi wisata rakyat. Masyarakat bisa datang gelar kloso (tikar),” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Taman Balekambang Kota Surakarta telah selesai direvitalisasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah.

Taman seluas 12,8 hektare ini akan kembali dibuka untuk umum, setelah kurang lebih dua tahun ditutup, akibat proses renovasi.

Melihat potensi besar penataan kawasan Taman Balekambang yang tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk pelestarian lingkungan dan seni budaya, tetapi juga untuk menggerakkan roda perekonomian masyarakat.

Pemerintah akan terus melakukan revitalisasi ruang terbuka hijau (RTH) di berbagai daerah di tanah air.

“Pemerintah akan terus mengembangkan seperti ini di mana-mana,” ungkap Wapres saat usai meresmikan Penataan Kawasan Taman Balekambang di Jl. Balekambang, Manahan, Kec. Banjarsari, Kota Surakarta.

Setelah sempat berkeliling meninjau berbagai fasilitas di Taman Balekambang, Wapres menyampaikan kekagumannya atas penataan kawasan Cagar Budaya kebanggaan masyarakat Surakarta tersebut.

Selain menjadi tempat wisata dan rekreasi, Taman Balekambang juga menjadi tempat pelestarian seni dan budaya daerah yang dapat dinikmati oleh masyarakat yang berkunjung.

“Tadi saya lihat itu penarinya anak-anak cukup bagus. Yang saya melihat bagus sekali dan itu terpelihara. Kemudian juga tempat rekreasi masyarakat,” tuturnya.

Bahkan di sini, kata Wapres, wisatawan yang berekreasi dapat menggelar tikar dan makan bersama keluarga.

“Ini saya kira memang budaya ini dicari oleh masyarakat kita. Dan juga mungkin [dapat] mengedukasi masyarakat supaya tidak ke mal terus,” selorohnya.

Selain bersantai menikmati indahnya alam dan pertunjukan seni, masyarakat yang berkunjung ke Taman Balekambang juga dapat membeli berbagai produk UMKM yang tersedia di kios-kios UMKM.

“Ada tempat UMKM juga untuk menjajakan hasil produknya. Ada makanan, tadi ada pembuatan Blangkon juga. Ini dikembangkan,” ujarnya.

Kebermanfaatan lain dari penataan kawasan Taman Balekambang adalah renovasi kolam besar di tengah taman yang menjadi lebih bersih sehingga dapat untuk memelihara ikan.

Menurut Wapres, infrastrukur bukan hanya pembangunan jalan tol, bandara, pelabuhan, dan bendungan, namun juga pembangunan permukiman termasuk taman-taman di dalamnya.

“Kehadiran infrastruktur permukiman yang tertata, berkualitas dan berkelanjutan diharapkan dapat memberikan manfaat langsung bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat. Hal ini juga penting demi menjamin hak dan akses setiap warga negara atas lingkungan yang baik dan sehat,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, tutur Wapres, sebagai upaya memenuhi hak tersebut, pemerintah terus berkomitmen mengembangkan infrastruktur hijau di berbagai wilayah di Indonesia.

Salah satu contohnya adalah pembangunan kawasan hijau dan ruang terbuka hijau di daerah perkotaan.

“Komitmen dan kesungguhan negara dalam menyediakan ruang terbuka hijau bagi masyarakat dapat kita lihat di Kota Surakarta ini,” tandasnya. (Red)