Komunitas

Sejumlah Yayasan dan Instansi Gelar Bakti Kesehatan Khitan Massal Diikuti 101 Anak Surabaya

Khitanan masal diikuti 101 anak se-Surabaya, digelar sejumlah yayasan dan instansi. Kegiatan dipusatkan di Gedung Yayasan Sahabat Sinoman Indonesia, Jl. Kalisari III no 22 Surabaya, tepat pukul 9 pagi hingga selesai.

Adapun penyelenggara khitan massal adalah Yayasan Lima Bakti, PITI Surabaya, Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia (YHMCHI), Yayasan Sahabat Sinoman Indonesia, Yayasan Anugerah Sentosa Surabaya, Klinik Tritia, PT Widaya Inti Plasma (Sepatu Trekkers), PT Griyo Mapan Sentosa, dan PT Atlantic Biru Raya.

Khitan massal diikuti anak anak keluarga pra sejahtera berasal dari Kecamatan Semampir, Kec. Kenjeran, Kec. Pabean Cantian, Kec. Simokerto, Kec. Tambak Wedi, Kec. Genteng, Kec. Tegalsari, Kec. Krembangan, dan Kec. Bulak.

Bing Tomo Halim Ketua Yayasan Lima Bakti dalam sambutannya berharap kegiatan ini terus berlanjut.

“Kami menyelenggarakan khitanan massal bekerja sama dengan YHMCHI dan PITI sudah beberapa kali. Dulunya Yayasan Lima Bakti menyelenggarakan baksos khusus untuk anggota saja, sekarang untuk masyarakat luas,” kata Bing Tomo Halim.

H. Abdullah Nurawi Ketua YHMCHI mengatakan kegiatan khitan massal ini sebetulnya ditempatkan di Masjid Cheng Hoo, namun saat ini sedang dalam renovasi. Sehingga digelar di Gedung Yayasan Sahabat Sinoman Indonesia.

“Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka menyambut liburan sekolah anak anak. Kami mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Lima Bakti, Yayasan Sahabat Sinoman Indonesia, Yayasan Anugerah Sentosa Surabaya, Klinik Tritia, dan semuanya yang telah mendukung terselenggaranya acara bakti kesehatan ini,” ujar Nurawi di sela acara.

Budhi Tanuwijaya Ketua Yayasan Sahabat Sinoman Indonesia, berharap Yayasan Lima Bakti, YHMCHI PITI bisa terus bekerja sama dengan Yayasan Sahabat Sinoman Indonesia untuk kegiatan khitan massal.

“Bakti kesehatan khitan massal baru pertama kali diselenggarakan di sini. Yayasan Sahabat Sinoman Indonesia rutin menyelenggarakan sembahyangan. Selain itu menyelenggarakan pembagian sembako setiap tahun selesai sembahyangan. Kami juga menggelar terapi pemulihan kesehatan Longevitology setiap Hari Senin,” terang Budhi Tanuwijaya.

H.A. Nurawi, Bingtomo Halim, Budhi Tanuwijaya dan suasana khitanan massal

Setiap anak yang telah dikhitan mendapatkan banyak hadiah di antaranya, sepatu sekolah Trekkers, tas sekolah, sarung, baju, songkok, uang tunai 100 ribu rupiah, makan siang, minum dan obat obatan.

Pemberian tersebut dari Yayasan Lima Bakti berupa; tas sekolah, sarung, baju dan songkok. YHMCHI PITI memberikan uang tali asih 100 Ribu Rupiah. dr Ananto Sidohutomo dari Klinik Tritia memberikan obat-obatan.

PT Widya Inti Plasma memberi sepatu Trekkers, PT Griyo Mapan Sentosa memberikan konsumsi, PT Atlantic Biru Raya donasi air minum Cheers.

Sedangkan Yayasan Anugerah Sentosa Surabaya dibawah pimpinan dr Agus Santoso Budi, bertindak sebagai tenaga medis yang mengkhitan anak anak.

Risky Nesta salah satu peserta khitan massal mengaku bersyukur bisa ikut khitan. “Saya sendiri yang meminta ikut khitanan karena sudah besar,” ujar Risky yang saat ini duduk di bangku SMP.

Sementara itu, Mustofa ayah dari Risky mengatakan kegiatan khitan massal ini sangat membantu dirinya dan masyarakat yang kurang mampu.

“Khitan wajib dilakukan bagi laki laki beragama Islam. Kami bersyukur bisa mengkhitankan anak kami di sini. Kami mengucapkan terima kasih kepada penyelenggara,” tuturnya.

Demikian pula Mismaul Munir mengaku tidak sakit saat dikhitan. “Sakit sedikit tapi tidak apa apa,” ujar bocah kelas satu sekolah dasar.

dr. Ari dari Yayasan Anugerah Sentosa Surabaya menegaskan khitan memang diwajibkan bagi laki laki muslim, karena menghindarkan masuknya kotoran atau infeksi pada kulup penis.

Sebelum pelaksanaan khitan, Ustadz Hasan Basri memimpin doa agar acara berjalan lancar, anak anak tidak takut dikhitan serta menjadi anak Sholeh.

Selanjutnya satu persatu anak anak masuk ruang operasi kecil. Terdengar jerit tangis anak anak saat dikhitan, namun para dokter dan orangtua bertindak sigap menenangkan mereka.

Oei Tjing Yen Humas PITI Surabaya mengatakan kegiatan khitan massal berjalan lancar dari awal hingga akhir. (Red)