Telah keduakalinya bagi Perkumpulan Wanita Tionghoa Surabaya bekerja sama dengan Yayasan Sosial Moral Sejati Surya Gemilang (De Jiao Hui Ming Shan Shan Ge, Darmo Villa Surabaya), Perhimpunan Teo Chew Jatim, Yayasan Mustika Reiki-Mulyono KWA,
melaksanakan baksos pemasangan kaki palsu untuk warga disabilitas pra sejahtera.
Pemasangan kaki palsu kali ini, untuk 4 orang penyandang disabilitas dilaksanakan di Gedung Perkumpulan Wanita Tionghoa Surabaya, Jl. Kalianyar No. 53 A Surabaya, tepat pukul 10 siang, Minggu 9 Juni 2024.
Merry Swanda Ketua Perkumpulan Wanita Tionghoa Surabaya menyampaikan sebanyak 5 kaki palsu yang diberikan kepada penerima.
“Ada seorang yang menerima 2 kaki palsu, sedangkan yang 3 orang masing masing menerima satu kaki palsu,” jelas Merry di sela acara baksos.
Merry berharap pemberian kaki palsu dapat membantu aktivitas keseharian para penerima, sehingga meningkatkan perekonomian keluarga.
Merry pun mengucapkan terima kasih kepada para pengurus, muda mudi dan pengurus De Jiao Hui Ming Shan Shan Ge Darmo Villa yang telah menyukseskan baksos pemasangan kaki palsu.
Ninuk selaku pengurus Yayasan Sosial Moral Sejati Surya Gemilang (De Jiao Hui Ming Shan Shan Ge, Darmo Villa) berharap, banyak teman yang bergabung melaksanakan baksos pemberian kaki palsu untuk para disabilitas.
“Banyak disabilitas yang membutuhkan kaki palsu,” ujar Ninuk yang menginformasikan bahwa De Jiao Hui Ming Shan Shan Ge Darmo Villa Surabaya telah 7 tahun bekerjasama dengan banyak perkumpulan memberi bantuan kaki palsu untuk disabilitas pra sejahtera.
Dalam kegiatan tersebut hadir para pengurus dan anggota perkumpulan yang turut menyaksikan dan memberi semangat para disabilitas penerima kaki palsu.
Sriyati (62 th) warga Surabaya penerima bantuan kaki palsu mengaku sangat bahagia dan mengucapkan terima kasih.
Sriyati yang kesehariannya berjualan kerupuk ini sejak kecil memang mengalami cacat lahir sebelah kakinya tidak ada.
“Dulu waktu kecil saya dibelikan kaki palsu oleh ibu saya. Setelah dewasa mendapat bantuan dari Rumah Sakit di Surabaya. Sekarang dari ibu ibu Perkumpulan Wanita Tionghoa Surabaya. Saya mengucapkan beribu terima kasih. Semoga ibu bapak pemberi kaki palsu kepada saya selalu sehat dan dimurahkan rejekinya oleh Allah,” ucapnya.
Demikian dengan Heru yang juga sejak kecil mengalami cacat kaki sebelah tidak ada. Heru (23 tahun) warga Lumajang ini mengucapkan terima kasih kepada Perkumpulan Wanita Tionghoa Surabaya yang telah memberinya kaki palsu.
“Saya sehari hari bekerja di bidang keterampilan. Kaki palsu yang diberikan sangat bermanfaat buat saya,” ucapnya.
Lasminto (50 th) warga Bojonegoro ini mengalami kecelakaan pada tahun 2008. “Saya bekerja di bidang ekspedisi dan mengalami kecelakaan. Sekarang dapat kaki palsu, saya mengucapkan terima kasih,” ujarnya.
Hal yang sama juga dikatakan Agus Supendi (52 th) warga Surabaya, mengucapkan terima kasih atas pemberian kaki palsu. Agus mengaku dirinya harus kehilangan dua kakinya karena sakit infeksi kronis dan diamputasi.
Sebelumnya, para penerima telah diukur kakinya untuk dibuatkan kaki palsu yang dikerjakan oleh Sucipto seorang difabel asal Pasuruan.
Sucipto membuat kaki palsu untuk para tuna daksa kaki yang digunakan secara aman nyaman dari bahan fiber. (Red)