Puluhan Orang Muda Bojonegoro Tunjukkan Kualitas & Daya Saing Ikuti Seleksi Pemuda Pelopor

Masih dalam rangka seleksi calon pemuda pelopor di tingkat Kabupaten Bojonegoro yang akan mewakili di tingkat Provinsi.

Dengan jajaran dewan juri, di antaranya; (1) Kabid Bidang Kepemudaan Dinas Pemuda dan Olah Raga Bojonegoro, Flora Agrishinta, S.Pd, M.Si, (2) Dr. Sri Endah Nurhidayati, S.Sos, M.Si, dari Fakultas Vokasi Unair, (3) Rahmad Yogi Samanta, Pemuda Pelopor Bidang Pangan tahun 2015,

(4) Agitya Kristantoko, SE., Pemuda Pelopor Tingkat Nasional Bidang Pangan tahun 2020 dan Ketua Forum Pemuda Pelopor Kabupaten Bojonegeoro, dan (5) M. Rizky Agustino, S.Kom, MBA, dari Fakultas Ekonomi Universitas Bojonegoro sekaligus Sekeretaris Forum Pemuda Pelopor Kabupaten Bojonegoro.

Proses penjurian dilakukan melalui 2 mekanisme yaitu presentasi dan wawancara serta fact finding.

Pada sesi presentasi calon pemuda utama akan memaparkan project inovasi yang sudah dilakukan minimal 1 tahun terakhir ini.

Para dewan juri melakukan klarifikasi serta mengajukan pertanyaan berkaitan dengan project yang diajukan.

Selanjutnya dilakukan kujungan lapangan (fact finding) untuk memverifikasi project yang dilakukan para kandidat Pemuda Pelopor di berbagai bidang masing-masing.

Menurut Kabid Bidang Kepemudaan Dinas Pemuda dan Olah Raga Bojonegoro, Flora Agrishinta, S.Pd, M.Si jumlah peserta seleksi pemuda pelopor tingkat kabupaten cukup banyak yaitu 30 orang, dari 44 pendaftar.

Terbagi atas 5 bidang kepeloporan yaitu; bidang pendidikan, pangan, inovasi teknologi, seni budaya, dan bidang sumber daya, lingkungan dan pariwisata.

“Hal ini menunjukkan bahwa banyak para pemuda di Kabupaten Bojonegoro yang memiliki jiwa kelepoloran, berkualitan dan memiliki daya saing di level yang lebi tinggi. Kami memfasilitasi pemuda dari berbagai wilayah Bojonegoro untuk unjuk kepeloporannya” lanjut Flora.

Dalam bidang kepeloporan SDA, lingkungan dan pariwisata terdapat beberapa inovasi antara lain; Bank Sampah Rayasa (BSR) yang menjadi solusi permasalahan sampah.

Kemudian, pemanfaatan limbah ampas kelapa menjadi produk kecantikan ramah lingkungan, Body Scrub Sanft Skin, program SIDUKUNG (Aksi Peduli Lingkugan).

Bank Sampah Mandiri berbasis ketahanan energi, Gerakan pemuda perduli pariwisata, Pengelolaan Limbah Batik Menjadi Semir Sepatu Ramah Lingkungan, dan inovasi lainnya.

Menurut Dr. Sri Endah Nurhidayati, pemuda Bojonegoro memiliki keperdulian tinggi pada konservasi lingkungan.

“Harus diapresiasi project inovasi dengan menfaatkan berbagai limbah dan sampah agar lebih bermafaat sekaligus menanggulangi masalah pencemaran lingkungan karena ini adalah masalah kita bersama. Project juga dapat dikembangkan sebagai daya tarik wisata, khususnya wisata edukasi,”ujar Endah.

Di bidang pangan terdapat beberapa inovasi kepeloporan pemuda Bojonegoro antara lain dalam, sosialpreneurship Bobagus, model bagi Hasil Ternak Wedhus dengan Sistem Penjualan Online (BAHWED), NGARIYUN Project Industri Olahan Pangan berbahan ketela pohon, inovasi olahan pisang ulin berbasis pengembangan masyarakat, project pengembangan ternak terintegrasai pakan, dan lain lain.

Menurut Juri Bidang Pangan, Rahmad Yogi Samanta, inovasi pangan tidak hanya berkaitan dengan pengolahan bahan pangan secara teknis, tapi juga menyangkut kebermanfaatan kepada masyarakat dan pemberdayaan aspek lokalitas.

Di bidang lainnya yaitu pendidikan inovasi para pemuda Bojonegoro antara lain berwujud project Kesetaraan dan Akses Publik Bagi Teman Tuli melalui pelatihan bahasa isyarat.

Juga penguatan ketrampilan melalui pelatihan menjahit berbasis masyarakat, Ndalem Garudeyan untuk kampanye nilai Garuda Pancasila, Academy Totorikmo yang berbasis pendidikan ketrampilan untuk masyarakat.

Demikian pula, pembelajaran bahasa Inggris mandiri bagi masyarakat, pendidikan mengaji dengan penguatan karakter dan bahasa Jawa, Project Sinau Bareng untuk menanggulangi masalah pernikahan dini, dan lain-lain.

“Pendidikan basisnya adalah bagaimana meningkatkan kualitas pengetahuan, ketrampilan dan mendorong mindset masyarakat menjadi lebih berkualitas, beretika, dan produktif,” papar Juri bidang Pendidikan, Rizky Agustino.

Bidang Seni Budaya mencatat beragam inovasi projek yang dilakukan pemuda Bojonegoro antara lain; pasar keroncong sebagai ruang kreasi seni budaya, sekaligus mendorong kemandirian perekonomian masyarakat.

Project Musik Sebagai Hiburan dan Promosi Budaya, project film pendek dengan tema humanis dan lokalitas, project pelestarian budaya melalui sanggar mandiri.

Luxury Modeling yang mendidik pemuda yang berminat bidang modelling secara mandiri dan berbasis kekayaan budaya.

“Bojonegoro kaya dengan budaya lokal, dan hal ini dapat diangkat dengan apik oleh para calon Pemuda Pelopor Bojonegoro dari berbagai sisi. Bahkan anak-anak berusua SMA/SMK sudah memiliki idealisme untuk berpartisipasi sesua bidang masing-masing. Sangat membanggakan,” kata salah satu juri, Agitya Kristantoko.

Bidang Inovasi Teknologi melahirkan inovasi SIPATDANG: Sistem Cepat Langsung Padang yaitu alat pengganti otomatis jika listrik padam.

“Salah satu masalah yang kerap menimbulkan kerugian di masyarakat adalah pemadaman listrik karena dapat mengganggu produktvitas. Pemuda Bojonegoro berhasil menjawab masalah dengan menciptakan peralatan yang mampu mengatasi kondisi listrik padam, secara otomatis,” jelas Flora. (Red)