Rizky Penyandang Disabilitas Binaan PMTS, Karya Lukisnya Laku Terjual

Ada hal menarik dalam kegiatan Bazaar Kuliner Tradisional UMKM yang diadakan sejumlah komunitas Tionghoa bekerja sama dengan Pasar Atom Mall Surabaya, Jumat (27/4/24).

Pasalnya, Rizky Gusti Preyambodo penyandang disabilitas binaan Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya (PMTS), karya lukisnya laku terjual dalam acara Bazaar tersebut.

Ibunda Rizky mengatakan anaknya mulai mengembangkan bakat melukisnya sejak masa pandemi lalu.

“Sejak itu sering mengikuti pameran-pameran, termasuk kali ini,” katanya.

Rasmono Sudarjo Sekjen PMTS (泗水华裔联谊会), mengaku bangga dengan Rizky yang memamerkan karya lukisnya.

“Karya lukis Rezky dikoleksi Ibu Fang Fang pengurus FuZho (福州仝乡会). Terimakasih atas perhatian dan dukungannya,” kata Rasmono Sudarjo seniman kawakan asal Surabaya.

Rasmono menyampaikan bahwa anak anak disabilitas mengikuti pelatihan gratis diantaranya; menggambar, memotret, menari dan sebagainya yang diselenggarakan Yayasan Bhakti Persatuan (YBP), Perkumpulan Pengusaha Indonesia Tionghoa (PERPIT) Jatim, dan Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya (PMTS).

Sementara itu, sebanyak 34 pelaku Usaha Mikro Kecil mengikuti gelar Bazaar Kuliner Tradisional UMKM, di Lantai 2 Pasar Atom Mall.

Oei Tjing Yen, Humas DPD PITI Surabaya, mengatakan, kegiatan tersebut merupakan kerja sama DPD PITI Surabaya, Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia (YHMCHI), Yayasan Bhakti Persatuan (YBP), Perkumpulan Pengusaha Indonesia Tionghoa (PERPIT) Jatim, dan Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya (PMTS), dan Yayasan Pendidikan Cheng Hoo Indonesia (YPCHI).

Acara Bazaar Kuliner Tradisional UMKM dimeriahkan Bhakti Kesehatan dan Workshop, dimulai dari 19 hingga 21 April 2024.

Acara ini bertujuan menggerakkan ekonomi para pelaku UKM di kota Surabaya.

Peni, Koordinator UMKM, menjelaskan, rata-rata peserta merupakan ibu rumah tangga hingga korban PHK. Juga ada penyandang disabilitas yang menggelar pameran sejumlah karya terbaiknya.

“Untuk peserta kita titik beratkan pelaku usaha mikro kecil yang merintis dari awal. Mereka juga kita bekali skill marketing secara online, maupun secara offline. Kita bantu perizinan dan edukasi pemasaran,” katanya.

Tutut Sugiarti, salah satu peserta asal Gayungan Surabaya, mengucapkan terima kasih kepada pihak penyelenggara Bazaar Kuliner Tradisional UMKM.

“Alhamdulillah. Kita diberikan tempat untuk memperkenalkan usaha di tempat berkelas seperti Pasar Atom Mall secara gratis. Bagi kita ini merupakan kesempatan untuk naik kelas,” kata owner Tut’s Kitchen.

Ivan Arista, Ketua Koordinator Muda Mudi PMTS, kepada para peserta Bazaar, mengatakan, meskipun kegiatan Bazaar berakhir, namun secara networking harus tetap dinamis.

Ia berharap semuanya tetap saling bersosialisasi. Sebab bagian penting dari usaha di antaranya adalah networking.

“Saya perhatikan dari banyak peserta juga ada yang muda-muda. Saya ajak bergabung dengan komunitas muda-mudi Tionghoa. Kita bisa sama sama promosi. Kita memiliki 300 anggota yang masing-masing mempunyai usaha dan networking. Untuk memperluas pasar, bisa bergabung di Instagram kami, muda mudi PMTS,” terangnya. (Red)