Ipuk Ajak Ikawangi Dunia Jadi Duta Banyuwangi Pasarkan Potensi Daerah

Pemkab Banyuwangi menyelenggarakan acara tahunan berkumpulnya Diaspora Banyuwangi dari berbagai kota di Indonesia dan sejumlah negara yang digelar di Pendopo Shaba Swagata Blambangan, Banyuwangi, Sabtu (13/4/2024) lalu.

Acara menampilkan pentas budaya Bumi Blambangan yang melahirkan spirit bersama memajukan daerah kelahiran dengan turut aktif memasarkan potensi wisata di Banyuwangi. Baik wisata budaya, alam ataupun sport tourism yang berkembang di Banyuwangi.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Ipuk memaparkan kemajuan wisata Banyuwangi. PDRB Banyuwangi tercatat sebesar 101,29 Triliun, pada 2023. Hal ini meningkatkan pendapatan per kapita warga Banyuwangi naik menjadi Rp 58,08 juta per tahun.

Ekonomi Banyuwangi naik menjadi 5,03 persen. Melebihi pertumbuhan provinsi Jawa Timur. Angka kemiskinan juga turun menjadi 7,34 persen. Ini terendah sepanjang sejarah, terang Ipuk.

Ipuk mengajak kepada seluruh Ikawangi dunia untuk menjadi duta Banyuwangi dalam memasarkan potensi daerah. “Jika bukan kita, siapa lagi,” ujarnya.

Acara tersebut dihadiri Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas, Menteri Pariwisata RI 2014-2019 Arief Yahya dan sejumlah Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) dari berbagai kota dan negara.

Arief Yahya mengatakan wisata di Banyuwangi harus terus dipacu ke level global. Dengan mendorong wisata, akan mampu mengerek sektor lainnya.

Arief mencontohkan Bali. Ketika wisata di pulau dewata itu tumbuh, terjadi peningkatan komoditas perdagangan dan investasi berbagai lini. Walaupun Bali tidak mampu memproduksi komoditas dagang sendiri, tapi banyak suplai yang berasal dari luar daerah.

“Hal tersebut menaikkan pendapatan perkapita penduduknya. Karena tourism ini people to people (orang ke orang),” imbuhnya.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani pun mendukung gagasan para diaspora untuk mengembangkan wisata Banyuwangi ke level global.

“Ada sejumlah pengakuan internasional yang telah berhasil diraih. Di antaranya Banyuwangi telah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark (UGG). Ini menasbihkan Banyuwangi di kancah dunia,” terangnya.

Bandara Internasional Banyuwangi juga baru saja mendapatkan penghargaan arsitektur Aga Khan Award yang bertaraf internasional. “Ini menjadi modal penting untuk menawarkan wisata Banyuwangi ke dunia,” kata Ipuk. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *