Pendidikan

Sekolah Tiga Bahasa Khayming Rayakan Cap Go Meh Dimeriahkan Tarian Tradisional Tiongkok

Sekolah Tiga Bahasa Khayming merayakan Cap Go Meh 2575 dengan menampilkan bakat dan kreasi para siswa, yakni menari, menyanyi dan membaca puisi.

Kegiatan dihadiri 400 tamu undangan, digelar di Gedung Serba Guna lantai 4, Sekolah Tiga Bahasa Khayming, tepat pukul 10 siang, pada 24 Februari 2024.

Puspita Dewi Prijadi selaku Wakil Ketua Yayasan Khayming Harapan Bangsa mengatakan tepat 2 minggu setelah Tahun Baru Imlek dirayakan Cap Go Meh.

“Sekolah mengadakan perayaan Cap Go Meh dengan meriah. Teman-teman, para murid dan masyarakat diundang. Semoga acara ini lancar dan semua happy. Tahun Naga menjadi keberuntungan bagi kita semua,” tutur Puspita Dewi Prijadi di sela acara.

Budiono Sumargo selaku Ketua Panitia Acara turut mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek kepada hadirin yakni wali murid, guru, dan alumni Khayming.

“Semoga di Tahun Baru ini mendapat keberuntungan, kesehatan dan kesuksesan dalam segala hal,” ucapnya.

Budiono Sumargo, Sugijanto Tjandra, Sieny Utami dan Puspita Dewi Prijadi

Dilanjutkan dengan pidato Sieny Utami selaku Dewan Pembina yang menyampaikan bahwa hari ini adalah Cap Go Meh, pada hari ke 15, bulan lunar pertama, sebagai penutup.

“Kita berkesempatan berkumpul di sini untuk merayakan festival ini. Jarang sekali dan harus dihargai. Apalagi, Imlek telah ditetapkan sebagai hari libur internasional oleh PBB, yang layak untuk kita rayakan,” terangnya mewakili pengurus Yayasan Khayming Harapan Bangsa.

Sieny juga mengucapkan selamat tahun baru Imlek dan berharap di Tahun Naga semua harapan menjadi kenyataan dan lancar. Keluarga bahagia.

Sieny mempersilahkan seluruh tamu undangan melihat dan berkeliling gedung sekolah yang baru selesai dibangun dan dibuka.

Foto bersama

“Silahkan sekolahkan anak cucu di Sekolah Tiga Bahasa Khayming dan menginformasikan kepada teman agar mereka tahu bahwa di Surabaya Barat terdapat Sekolah Tiga Bahasa Khayming,” pintanya.

“Hari ini kami mengadakan hiburan menarik dan makan siang, termasuk hidangan tradisional lontong cap go meh. Saya berharap semua orang bisa menikmati dan mencicipinya,” ujar Sieny menutup sambutannya.

Kemudian, panduan suara Khayming yang dibawakan para alumni termasuk Sieny, tampil di atas panggung membawakan 3 buah lagu.

Pada awal acara, atraksi barongsai membuka pertunjukan. Dilanjutkan tarian yang dibawakan anak anak mulai TK hingga remaja.

Kemudian pertunjukan permainan alat musik angklung yang dibawakan para murid, guru dan alumni. Juga ada atraksi liang liong kolaborasi murid murid Khayming dan Sasana Lima Naga.

Tarian dibawakan anak anak & hadirin menikmati hidangan

Para remaja membawakan beberapa tarian yang memukau para hadirin. Diinformasikan bahwa Khayming membuka belajar menari tarian tradisional Tiongkok untuk umum.

Dalam acara itu, para hadirin bisa melihat langsung penulisan kaligrafi Chinese atau Shufa oleh para Laoshi. Tulisan Shufa yang indah penuh makna dan sangat disukai masyarakat.

Di penghujung acara, Sugijanto Tjandra Ketua Yayasan Khayming Harapan Bangsa membagikan tali asih berupa angpao untuk para guru. Kemudian para pengurus yayasan foto bersama.

“Kami bersyukur acara berjalan dengan lancar dari awal hingga akhir. Anak anak tampil bagus dan menarik dalam membawakan tarian maupun puisi,” pungkas Sugijanto Tjandra. (Red)