Tumpengan merupakan tradisi masyarakat di Pulau Jawa, Madura dan Bali. Biasanya, tumpeng yang digunakan untuk acara tasyakura adalah olahan nasi kuning, nasi putih atau nasi uduk.
Tumpeng berbentuk kerucut yakni nasi beserta lauk pauknya, mengandung makna ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Merupakan warisan tradisi nenek moyang bermakna dan simbolisasi sakral.
Bentuk nasi menyerupai gunung, menggambarkan kemakmuran sejati, menyimbolkan keselamatan, kesuburan dan kesejahteraan.
Dikutip dari laman Kemdikbud, dalam tradisi Jawa, tumpeng digunakan dalam ragam acara, dengan mengundang beberapa orang tetangga dan kerabat untuk dimakan bersama.
Lalu apa saja lauk pauk dari tumpeng? Bermacam ragam seperti tempe, tahu, perkedel, kering tempe, ikan laut goreng, ayam goreng, urap urap, bekakak ayam, dan sebagainya. (Red)