Lima Petranesian Alumni dari Informatics PCU (Petra Christian University), yakni Johansen Junias, Justin Jonathan, Jeremy Ryanto, Felicia Tania, dan Indra Hero, berhasil membuat Video Game 3D berjudul “Misteri Rumah Pak RT”.
Game itu dipublikasikan ke Steam, sebuah platform distribusi video game terbesar, dan sudah dimainkan oleh streamer gaming dengan 11 juta subscribers bernama Windah Basudara.
Game bertema horror, puzzle, thriller ini juga sudah dimiliki oleh 20.230 user Steam, dan dilihat sebanyak 900.000+ kali.
Berawal dari tugas akhir untuk membuat game 3D dari unreal engine dalam mata kuliah Pemrograman Game dan Desain Game di semester lima, para Petranesian Alumni ini memilih tema horror, karena cukup populer dan seru untuk dimainkan.
“Proses pengerjaan gamenya kurang lebih delapan bulan. Lima bulan pertama saat mengambil mata kuliah, dan tiga bulan berikutnya yaitu setelah lulus dari mata kuliah,” terang Johansen.
“Kami melanjutkan untuk memodifikasi game yang kemudian kami publish di Steam. Proses publikasinya sendiri butuh waktu satu bulan, karena harus membuat video trailer, poster game, dan deskripsi dari gamenya,” ungkap Johansen dengan penuh semangat.
Permainan “Misteri Rumah Pak RT” mengajak para pemain untuk mencari kunci menuju jalan keluar di sebuah rumah besar milik Pak RT.
Tantangannya adalah user harus menghindari monster-monster yang bisa mengejar dan melukai karakter yang dimainkan.
Meski penuh ketegangan didukung dengan sound effect horror, game ini memberi keseruan tersendiri karena bisa dimainkan oleh beberapa pemain alias multiplayer.
Tapi bagi yang ingin uji nyali, game ini tetap bisa dimainkan secara single player.
Windah Basudara, youtuber gaming asal Indonesia, sudah membuktikan keseruan dari game ini.
Windah bahkan memainkannya dalam live streaming dan diunggah ke akun Youtube-nya dengan judul “ADA YANG ANEH DI RUMAH PAK RT! Misteri Rumah Pak RT”.
Konten itu sudah dilihat lebih dari 500.000 kali, dan mendapat 20.000 like.
Saat memainkan game “Misteri Rumah Pak RT”, Windah yang mengaku sangat mendukung game buatan anak Indonesia terlihat sangat antusias sambil sesekali membaca komentar yang dituliskan oleh para penontonnya.
“Seru banget guys, tapi juga susah dan creepy banget ini, bro! Luar biasa game buatan Indonesia ini ya teman-teman,” seru Windah dalam live streamingnya.
Ketegangan juga dirasakan Windah ketika ia kesulitan mencari kunci menuju jalan keluar, sampai dibantu para penonton live streaming untuk menemukan benda tersebut.
Beberapa kali ia juga terkejut saat monster tiba-tiba muncul dan mengejarnya. Sound effect dalam game tersebut mendukung sekali, menambahkan suasana tegang.
Game “Misteri Rumah Pak RT” karya lima Petranesian Alumni dari angkatan 2019 ini memang masih dalam tahap early access, di mana user hanya mendapat sedikit bagian (sneak peek) dari jalan cerita secara keseluruhan.
Namun gamenya sendiri sudah bisa diakses secara gratis dan dimainkan oleh siapapun melalui platform Steam asalkan pemainnya berusia 18 tahun ke atas.
Johansen beralasan karena konten dalam game ini mengandung unsur gore/kekerasan/darah.
“Kami berencana untuk terus mengembangkan game ini hingga menjadi full version, terutama di jalan ceritanya agar bisa lebih lengkap,” tambah Johansen dan timnya yang kompak setuju.
Mereka yang mengambil konsentrasi Game Development ini, juga merupakan wisudawan PCU dalam Wisuda ke-84 yang digelar pada 1-2 September lalu. GG*, guys!
*Good Game, ucapan “bagus sekali” atas kemenangan dalam sebuah permain di dunia gamer. (Red)