Perayaan Hari Jadi Republik Indonesia ke-78 diperingati sangat meriah oleh masyarakat maupun instansi.
Pemerintah pusat hingga daerah menyelenggarakan upacara HUT RI dengan mengundang masyarakat untuk turut hadir. Bahkan peserta upacara mengenakan busana daerah Indonesia yang beragam dan sangat menarik.
Sebagaimana di Surabaya, Upacara HUT ke-78 RI digelar di Balai Kota Surabaya ini diikuti sekitar 1.786 peserta, terdiri dari Forkopimda Kota Surabaya, Kepala Perangkat Daerah (PD) di lingkup pemkot serta para Konjen dan Konsul di Kota Surabaya.
Selain itu, hadir pula para tamu undangan dari berbagai instansi, para pemuka agama, veteran hingga masyarakat umum lainnya.
Wali Kota Eri Cahyadi mengaku bersyukur Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Surabaya diberikan kelancaran dalam menjalankan tugas mengibarkan bendera merah putih.
Pun demikian dengan penampilan dari paduan suara Gita Bahana Pelajar Surabaya serta Orkestra Nada Suara Dispendik Surabaya.
“Ini menunjukkan bahwa semangat Kota Surabaya adalah semangat kekeluargaan,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.
Wali Kota Eri Cahyadi mengajak seluruh elemen di Surabaya untuk saling merapatkan barisan. Sebab, tantangan dan ancaman persatuan ke depan datangnya bisa dari mana saja.
“Itu yang harus kita pertahankan, kesatuan kita untuk membentuk nusantara yang sejahtera,” katanya.
Menurut dia, perjuangan Kota Surabaya sekarang adalah bagaimana mengentas kemiskinan, pengangguran dan kebodohan. Hal itu dinilainya merupakan makna dari kemerdekaan di era sekarang.
Chandra Wurianto Woo Ketua Komunitas Sosial Masyarakat Tionghoa Surabaya yang hadir dalam upacara peringatan kemerdekaan RI di Balai Kota Surabaya, mengakui Surabaya semakin maju berkembang dan toleransi tinggi di masyarakat.
“Pembangunan Surabaya yang pesat dengan beragam fasilitas umum yang bisa dinikmati masyarakat. Perekonomian pun tumbuh pesat. Keberagaman tetap dijaga demi persatuan dan kesatuan,” tukas Chandra Wurianto Woo yang juga Ketua Yayasan Senopati ini.
Hal yang sama dikatakan Ustadz Hasan Basri Ketua Harian YHMCHI, mengakan, sebagai generasi muda wajib turut membangun bangsa lebih baik dan meningkatkan kebersamaan tanpa membedakan suku ras maupun agama.
“Menanamkan Bhineka Tunggal Ika, perbedaan menjadi menjadi satu tujuan. Semangat! NKRI harga mati,” ujarnya.
Totok Sudarto Penggerak Donor Darah Suka Rela mengatakan bahwa semangat luar biasa ditunjukkan para pendonor yang mengikuti donor darah dalam rangka peringatan HUT RI ke-78, di BG Junction Surabaya, pada 17 Agustus 2023.
Lebih dari 300 pendonor datang berpartisipasi. “Mereka adalah pahlawan donor darah yang membantu orang lain tanpa pamrih,” ucap Totok Sudarto.
Yuska Harimurti Presidium Gusdurian Jatim juga mengatakan kemerdekaan tahun ini penuh makna, sehingga bagaimana Indonesia ke depan lebih berarti dan berkualitas.
Richard Susanto Ketua Perhimpunan INTI Jatim juga mengatakan HUT RI ke-78 bisa berkarya di segala bidang untuk kemajuan Indonesia.
Susi Tambunan Ketua Ketua Asosiasi Yuan Ji Gong Indonesia mengungkapkan rasa syukur bahwa Indonesia di usia 78 tahun banyak kemajuan yang dicapai pemerintah dan masyarakat. (Red)