Pameran meteorit ini merupakan salah satu rangkaian acara dari perhelatan Jember Fashion Carnaval (JFC) bertajuk ‘Timelapse’ yang juga dimulai pada 4 Agustus 2023.
Bupati Jember Hendy Siswanto membuka pameran meteorit yang ditempatkan di aula Pendopo Wahyawibawagraha.
Bupati mengatakan pameran benda meteorit ini merupakan yang pertama kali di dunia.
“Semua perlu kajian teknis lebih mendalam lagi untuk memberikan legitimasi keasliannya dan pengujiannya itu ada di luar negeri, karena memang di Indonesia belum ada,” ujarnya.
Pemkab Jember akan mengawal ke Kementerian Luar Negeri untuk kemudian membantu menyambungkan ke negara tempat pengujian benda-benda meteorit tersebut.
Ketua Panitia Pameran Meteorit, Suyanto mengatakan Indonesia mempunyai banyak benda luar angkasa jika dibandingkan dengan negara lain.
Kondisi ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Indonesia, terkhusus bagi Jember.
Dia menerangkan, terdapat 78 benda meteorit yang dipamerkan kali ini berbahan logam dan kristal dengan berbagai bentuk.
Untuk mengumpulkan benda-benda meteorit yang dipamerkan terbilang susah, karena benda langka dan ditemukan dari berbagai daerah di Pulau Jawa, jelas Suyanto.
Sedangkan untuk proses pengujian keaslian benda-benda meteorit ini, Suyanto mengakui membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
“Cukup tinggi biaya pengujiannya, untuk satu benda saja bisa sampai Rp. 2 miliar lebih, untuk lembaga pengujiannya itu ada dari Jepang, Inggris, Amerika, Perancis,” jelasnya. (Red)