Mulai tanggal 15 Juli, Stasiun Blitar tidak lagi menjadi stasiun transit bagi commuter line Dhoho dan Penataran. Hal ini berdasarkan hasil evaluasi pemberlakuan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) Juni lalu yang dilakukan oleh PT Kereta Commuter Line (KCL) Daop 8 Surabaya.
Sebelumnya, Stasiun Blitar sengaja dijadikan stasiun transit commuter line Dhoho dan Penataran supaya okupansi penumpang lebih maksimal.
Dalam kebijakan itu, penumpang
commuter line Dhoho dari arah Surabaya – Kertosono yang ingin melanjutkan perjalanan ke Malang, maka harus transit di Stasiun Blitar
dan beralih ke KA Penataran.
Meski berhasil meningkatkan animo penumpang, namun kondisi itu membuat Stasiun Blitar jadi terlalu padat. Oleh karenanya, guna meningkatkan kenyamanan dan keamanan penumpang, Stasiun Blitar tidak lagi dijadikan stasiun transit.
Penumpang commuter line Dhoho dari Surabaya – Kertosono yang ingin ke Malang, tidak perlu transit dan ganti kereta.
Begitu juga dengan penumpang commuter line Penataran yang hendak ke Kediri atau Jombang.
Perubahan pola operasi commuter line di Stasiun Blitar ini tidak merubah jumlah perjalanan dan jadwal keberangkatan kereta.
Untuk commuter line Dhoho memiliki 5 perjalanan (PP), sedangkan commuter Penataran memiliki 6 perjalanan (PP). (Red)