Pada Mei 2023, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia tercatat surplus sebesar 0,44 miliar Dollar AS, lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada April 2023 sebesar 3,94 miliar Dollar AS.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Direktur Eksekutif, Erwin Haryono, Jumat (16/6/2023) mengatakan, Bank Indonesia memandang perkembangan ini positif bagi upaya untuk terus menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.
Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas lain guna terus meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Surplus neraca perdagangan Mei 2023 terutama didorong oleh surplus neraca perdagangan nonmigas sedangkan neraca perdagangan migas mencatat defisit 1,82 miliar Dollar AS.
Surplus neraca perdagangan nonmigas tercatat sebesar 2,26 miliar Dollar AS, menurun dibandingkan dengan surplus nonmigas bulan sebelumnya sebesar 5,63 miliar Dollar AS.
Hal ini sejalan dengan kenaikan ekspor nonmigas di tengah peningkatan impor nonmigas.
Ekspor nonmigas yang meningkat terutama bersumber dari peningkatan ekspor produk manufaktur, seperti kendaraan, mesin dan perlengkapan mekanis, serta mesin dan perlengkapan elektrik.
Ekspor nonmigas komoditas berbasis sumber daya alam seperti CPO juga tercatat meningkat seiring harga komoditas global yang masih tinggi.
Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jepang merupakan kontributor utama terhadap total ekspor Indonesia.
Sementara itu, impor nonmigas tercatat meningkat pada hampir seluruh golongan barang sejalan dengan aktivitas ekonomi yang terus meningkat. (Red)