Pameran Lukisan “Batas Luar” Tunjukkan Eksistensi Seniman Surabaya

Pandemi Covid-19 membuat banyak aktivitas terhenti termasuk seni budaya. Setelah wabah mereda, kembali berbagai aktivitas di masyarakat digelar.

Salah satunya, pameran lukisan bertema “Batas Luar”, diikuti 20 living artist dan 5 eternal artists digelar di Visma Gallery, mulai 30 Mei hingga 11 Juni 2023.

Pameran lukisan ini digelar dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kota Surabaya ke-730, dimana seluruh pelukis yang berpartisipasi adalah kelahiran Surabaya.

Irawan Hadikusumo selaku kurator mengatakan selama 3 tahun, Visma Gallery praktis tidak mengadakan kegiatan.

“Sekarang Pandemi sudah tidak ada, Visma Gallery kembali menyelenggarakan kegiatan seni. Seperti pameran “Batas Luar” ini yang menunjukkan eksistensi 20 seniman dan 5 seniman legendaris yang sudah almarhum,” jelas Irawan.

“Kehidupan seni rupa di Surabaya tidak kalah dengan di Yogyakarta, Bandung, Jakarta dan Bali. Terbukti dengan karya Amang Rahman yang dikenal tak hanya di Indonesia saja tapi juga luar negeri,” ujarnya.

“Demikian pula karya Asri Nugroho yang mengambil tema tak hanya Indonesia, tapi juga luar negeri, seperti perang Ukraina dengan goresan lebih hidup mengandung pesan jangan perang terus,” imbuhnya.

Irwan pun meminta masyarakat bisa hadir menyaksikan lukisan para seniman Surabaya di Visma Gallery Jl. Tegalsari no. 35-37, Surabaya.

Pameran dibuka oleh Dominikus Adi Sutarwijono Ketua DPRD Surabaya yang mengucapkan selamat kepada seluruh seniman, dan berharap terus berkarya mewarnai seni rupa di Surabaya khususnya, nasional bahkan internasional.

“Sehingga Surabaya tak hanya maju secara ekonomi tapi juga seni budaya,” ucap Dominikus Adi Sutarwijono.

Adapun seniman yang berpartisipasi di antaranya; Agung Tato, Agus Koecink, Asri Nugroho, Benny Wicaksono, Ben Wong, Dhanoe, Doddy Hernanto, Dukan Wahyudi, Fabiola Natasha, Jenny Lee, Joni Ramlan, Jopram, Jumaadi, Laksmi Shitaresmi, Lini Natalini Widhiasi, LK Bing, Suvi Wahyudianto, Syalabi Asya, Vincent Prijadi Purnomo, Yoes Wibowo.

Sedangkan seniman legendaris yang telah almarhum namun tetap dikenang, di antaranya; Amang Rahman Jubair, Hening Purnamawati, Ivan Hariyanto, Lim Keng dan Tedja Soeminar.

Kegiatan tersebut dihadiri para seniman, masyarakat pecinta seni, dan perwakilan negara sahabat.

Menariknya satu pelukis muda berbakat Vincent Prijadi Purwono Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) turut dalam pameran lukisan bersama 19 senior.

Vincent Prijadi Purwono di sela acara, mengaku sangat senang bisa turut memamerkan satu buah lukisannya.

Rudy Purwono orangtua Vincent juga mengucapkan terima kasih kepada Irawan Hadikusumo selaku kurator di Visma Gallery yang telah mengajak Vincent berpameran.

“Suatu kebanggaan bagi Vincent bisa berpameran bersama para seniman senior. Melukis adalah cara belajar anak autis bisa aktualisasi diri,” ujar Rudy Purwono pemilik Vinautism Gallery. (Red)