Wali Kota Eri Cahyadi Dukung Baksos Operasi Katarak Gratis Peringati HJKS ke-730, Digelar Yayasan Sosial Abdihusada Utama & JEC-JAVA@Surabaya

Yayasan Sosial Abdihusada Utama berkerja sama dengan Klinik Utama Mata JEC-JAVA@Surabaya kembali menggelar operasi katarak gratis, yang kali ini dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-730, pada 27 Mei 2023.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang hadir langsung, mendukung kegiatan mulia yang dilakukan Yayasan Sosial Abdihusada Utama bersama JEC-JAVA@Surabaya.

Eri menyampaikan banyak stakeholder di Surabaya. “Ada orang tua asuh, sekolah gratis, kuliah gratis, khitan gratis dan sekarang operasi katarak gratis,” ujar Eri Cahyadi setelah menemui beberapa pasien yang mengikuti baksos katarak.

Novri Susanti, Walikota Eri, Alim Markus dan Wahjudi Gatot

“Yayasan Sosial Abdihusada Utama dan JEC-JAVA@Surabaya selalu hadir memberikan pelayanan operasi katarak gratis. Orang-orang hebat di Yayasan Sosial Abdihusada Utama ini memiliki kekuatan luar biasa dan mengajarkan kepada saya untuk berbagi,” terang Eri Cahyadi.

“Untuk Abdihusada Utama dan Klinik Mata Java semoga terus bisa berkembang dan mendapat rejeki barokah melimpah. Saya diajarkan seperti lilin yang menerangi dirinya sendiri dan sekitarnya. Artinya, bermanfaatlah menerangi kota dan bangsa, ketika habis akan selalu dikenang,” imbuh Eri Cahyadi yang mengucapkan terima kasih kepada pengurus Yayasan Sosial Abdihusada Utama dan JEC-JAVA@Surabaya.

Pada kesempatan itu, Alim Markus Ketua Dewan Pembina mengatakan Yayasan Sosial Abdihusada Utama memberikan layanan operasi katarak gratis dan klinik Abdihusada juga memberikan pemeriksaan kesehatan gratis untuk masyarakat pra sejahtera.

“Di Surabaya ini ada yayasan yang peduli masyarakat yakni Yayasan Sosial Abdihusada Utama,” tegasnya.

Pengurus Yayasan dan para dokter JEC-Java @Surabaya

Soeharsa Muliabarata mengatakan bahwa tujuan pelaksanaan operasi katarak untuk mewujudkan nilai hidup.

“Kalau kita merasa bisa berbagi dengan orang lain, itulah yang kita anggap nilai hidup yang bermanfaat,” ujar Soeharsa Muliabarata Wakil Ketua Dewan Pembina.

Sementara itu, Ketua Yayasan Sosial Abdihusada Utama Wahjudi Gatot menginformasikan operasi katarak saat ini adalah ke 25, diikuti 91 orang, termasuk 13 pasien pterigium yakni noda kekuningan di bagian putih mata.

Yayasan Sosial Abdihusada Utama telah melakukan baksos katarak gratis sejak tahun 2015 hingga sekarang, berhasil mengoperasi 1.609 pasien katarak.

Sedangkan Klinik Abdihusada Utama berdiri sejak 2012 hingga sekarang, telah melayani 137.344 pasien, pemeriksaan kesehatan dilakukan oleh dokter dan pemberian obat paten bukan generik.

“Kami bekerjasama dengan JEC-JAVA @Surabaya dalam baksos operasi katarak yang bertepatan dengan perayaan HUT Kota Surabaya,” terang Wahjudi Gatot.

Sementara itu, pasangan Agus Wibisono dan Shinta mengaku telah melakukan baksos operasi katarak sejak 20 tahun lalu. Sejak pandemi Covid-19 operasi katarak distop dan sekarang memilih bergabung dengan Yayasan Sosial Abdihusada Utama.

Shinta Wibisono mengakui dirinyalah yang aktif mencari sendiri pasien katarak seperti tukang becak, warga tidak mampu di kampung-kampung.

“Baksos katarak yang kami selenggarakan saat itu juga bekerja sama dengan Klinik Mata Java ini,” jelas Shinta Wibisono.

Direktur Klinik Utama Mata JEC-JAVA @ Surabaya, Novri Susanti, SE, AK, MF mengatakan tingkat kebutaan di Jatim tertinggi yakni 4 persen. 80 persen disebabkan oleh katarak.

“Kami ingin berpartisipasi aktif bersama pemerintah dan Yayasan Sosial Abdihusada Utama untuk menurunkan jumlah penderita katarak di Jatim. Sasarannya adalah masyarakat tidak mampu. Syaratnya mudah cukup menunjukkan surat keterangan tidak mampu dari RT RW,” terang Novri.

Minggu lalu dilakukan screening sebanyak 150 pasien, ujar Novri, dan khusus baksos kali ini untuk warga Surabaya saja dalam memperingati HJKS ke-730.

Salah satu pasien bernama Surip (67 thn), mengaku setahun mengalami sakit mata yang tak kunjung sembuh. Ternyata setelah diperiksa, ia menderita katarak.

“Mata saya tiba tiba saja kabur buram, lalu tidak bisa melihat total,” terang wanita yang berprofesi sebagai penjahit ini.

“Saya sangat mengucapkan terima kasih kepada pengurus yayasan dan klinik mata ini. Saya sudah menjalani operasi mata kanan,” tutur warga Surabaya ini. (Red)