Setelah menjalani prosesi pelantikan di Kelenteng Dukuh, para pengurus PTITD se-Indonesia dan Majelis Rohaniwan Tridharma Seluruh Indonesia (MARTRISIA) menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) di Ballroom Hotel Harris Bundaran Satelit, tepat pukul 3 sore hingga selesai, 18 Mei 2023.

Acara diawali dengan seluruh hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Tridharma. Dilanjutkan dengan doa, dan sambutan-sambutan.

Purnomo Tirtamulia selaku ketua panitia berharap Mukernas bisa berlangsung nyaman, lancar, penuh kekeluargaan dan harmonis. Mengutamakan persatuan kesatuan, sesuai AD/ART, menjunjung kode etik dan menjaga prinsip Tridharma.

Ong Khian Kiong selaku Ketua Umum mengucapkan selamat dan sukses diselenggarakannya Mukernas PTITD se-Indonesia dan kongres MARTRISIA.

Ia berharap Mukernas dan kongres berjalan dengan suasana harmonis, mengutamakan rasa persaudaraan, persatuan, disertai semangat jiwa Tridarma, serta sesuai AD/ART. Menjunjung kode etik dan menjaga prinsip organisasi.

“Diharapkan Mukernas dapat mengevaluasi dengan baik dan benar atas hasil kerja pengurus. Memperhatikan situasi kondisi potensi keterbatasan kepengurusan pusat maupun daerah. Merumuskan program umum nasional masa bakti 2023-2028 berdasarkan AD/ART PTITD se-Indonesia dan MARTRISIA.

Ketua Umum Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi), Prof Philip K Widjaja, mengatakan bahwa Mukernas penting, karena sebagai bentuk berjalannya organisasi dan demokrasi mewakili seluruh aspirasi pendukungnya.

Pemberian Penghargaan

I Nyoman Gunadi mewakili Gubernur Jatim, menyampaikan Mukernas sebagai wadah yang bermanfaat, berdiskusi, berbagi pengalaman membangun sinergi sebagai warga negara, berdasarkan Pancasila dan UUD 45.

“Saya ucapkan selamat Mukernas PTITD se-Indonesia dan MARTRISIA,” ujarnya.

Sementara itu, Nyoman Suriadarma Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha RI menginformasikan jumlah wihara dan kelenteng mendekati 6000, namun data di Kemenag belum 30 persen.

Hadirin

Selain itu, jumlah umat Buddha menurun. Demikian pula jumlah anak didik umat Buddha juga menurun. Ironisnya jumlah Sekolah Minggu hanya 1500 dan TK hanya 39, seharusnya 50 persen. Hal ini harus dibenahi, pinta Nyoman Suriadarma.

Selanjutnya dilakukan pemukulan tambur membuka acara. Kemudian, Ong Khian Kiong dan David Herman Jaya memberikan penghargaan.

Sepanjang acara dimeriahkan pertunjukan Barongsai, lagu lagu, tarian daerah, dan sebagainya. Acara terakhir, rapat kerja organisasi.

Mukernas dihadiri pengurus dan anggota PTITD MARTRISIA, Forkopimda Jatim, perwakilan Pemkot Surabaya, Permabudhi, FKUB, Walubi, Kemenag Jatim, dan lain lain.

Pada keesokan hari (19 Mei 2023), digelar rapat paripurna dan pengesahan program kerja di tempat yang sama.

Go Tjong Ping selaku Dewan Penasihat mengapresiasi kinerja panitia dengan lancarnya semua kegiatan. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas kesuksesan Mukernas 2023 di Surabaya. (Red)