Tim Gelatah Universitas Airlangga (Unair) berhasil meraih medali silver dalam Malaysian Invention and Design Society (MINDS) dan CIS mengadakan World Young Invention Exhibition (WYIE) Competition 2023.

Kompetisi di Malaysia ini merupakan ajang untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk inovasi yang kreatif dengan daya guna tinggi dalam kancah internasional.

Tim terdiri dari mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Abdul Rohman, Vita Amalia Hidayati, dan Arfian Mulia Bagus Arijanto, serta Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Kariza Makanti.

Vita Amalia selaku perwakilan tim Gelatah menceritakan bahwa dalam kompetisi ia bersama timnya membawa inovasi berupa produk bernama Gelatah (Gel Minyak Jelantah).

Gel itu memiliki fungsi sebagai penghangat makanan praktis yang hemat dan ramah lingkungan.

“Kami membawa produk komersial yaitu Gelatah, gel minyak jelantah dari olahan minyak jelantah sebagai penghangat makanan praktis, hemat, dan ramah lingkungan,” ungkapnya, Rabu (17/5/2023).

Produk itu, sambung Vita, berangkat dari permasalahan penumpukan limbah minyak jelantah di Indonesia dan Malaysia.

Di sisi lain, tim Gelatah melihat bahwa limbah minyak jelantah itu memiliki potensi untuk diubah menjadi hal baru dan bermanfaat. Salah satunya adalah produk Gelatah itu.

“Produk ini ada karena banyaknya potensi minyak jelantah di Indonesia dan Malaysia hingga terjadinya penumpukan limbah minyak jelantah berlebih. Dari sini lah kami menginisiasikan membuat olahan dari minyak jelantah yang sangat berguna bagi kebutuhan rumah tangga,” sambungnya.

Produk Gelatah sudah bisa didapatkan melalui berbagai platform dengan harga yang sangat terjangkau, yakni Rp 10.000,00,-. Dengan harga tersebut, Gelatah menawarkan banyak keunggulan bagi penggunanya.

“Produk ini sudah bisa didapatkan di Instagram, Facebook, Shopee, dan Tokopedia dengan harga Rp10.000,00,-. Produk Gelatah bisa tahan hingga tujuh jam dengan waktu awal masak air kapasitas satu liter 7 hingga 15 menit untuk mendidih dan api stabil tanpa menimbulkan jelaga maupun leaking. Produk ini diolah secara transesterifikasi dan telah diuji klinis,” jelasnya.

Tim Gelatah berharap produk Gelatah yang mereka ciptakan dapat menjadi salah satu produk untuk menjawab permasalahan terkait penumpukan minyak jelantah.

Tim Gelatah juga berharap produk Gelatah dapat dipasarkan dan disebarluaskan dalam untuk keperluan komersial.

“Semoga produk kami bisa segera komersial di toko dan supermarket yang ada di Indonesia dan luar negeri,” pungkasnya. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *