Komoditas pertanian coco feat (serbuk sabut kelapa) Kabupaten Sumenep untuk pertama kalinya diekspor ke Korea Selatan oleh PT. Coco Jaya Sentosa.
Perusahaan yang beralamat di Desa Lombang Kecamatan Batang-batang itu, melepas ekspor coco feat pertamanya sebanyak 22 ton atau satu kontainer dari pabrik pengolahan sabut kelapa yang berlokasi di Desa Lombang, Senin (08/05/2023) malam.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskop UKM dan Perindag) Kabupaten Sumenep Chainur Rasyid mengapresiasi ekspor perdana coco feat bagian dari kemandirian dan peningkatan ekonomi masyarakat.
Ekspor perdana salah satu potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang mampu memicu peningkatan investasi di Kabupaten Sumenep, selain ekspor daun kelor dan sargasum yang sebelumnya juga dipasarkan ke luar negeri.
Ia berharap PT. Coco Jaya Sentosa terus mengembangkan produknya, demi membantu pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Pelaku usaha bisa memanfaatkan setiap peluang komoditas di daerah, seperti coco feat yang bahan bakunya dari masyarakat,” papar Chainur Rasyid.
Sementara, Direktur PT. Coco Jaya Sentosa, Laurensius Klemens, mengatakan optimis produk coco feat sesuai standart internasional.
Produk coco feat di luar negeri dimanfaatkan menjadi beraneka macam produk, seperti alas tidur hewan ternak, pupuk organik hingga media tanam.
China, Korea Selatan, Jepang, Eropa, Australia hingga Selandia Baru sudah menggunakan produk coco feat.
“Karena itulah, kami berencana mengembangkan komoditas pertanian kelapa ini tidak hanya produk coco feat saja, melainkan juga tali sabut kelapa yang diekspor dalam rangka memenuhi permintaan pasar global. (Red)