Komunitas Sosial Masyarakat Tionghoa Surabaya dan Little Sun School mengikuti gelaran Festival Rujak Uleg Surabaya, yang digelar Disbudporapar Surabaya di kawasan Pecinan Kya-kya Kembang Jepun, Surabaya, Sabtu (6/5/23) malam.
Menurut Ketua Komunitas Sosial Masyarakat Tionghoa Surabaya Chandra Wurianto Woo, pihaknya mewakili komunitas Tionghoa Surabaya untuk ikut meramaikan even tahunan ini.
“Festival Rujak Uleg merupakan agenda rutin tahunan yang digelar untuk meramaikan Hari Jadi Kota Surabaya. Untuk itu kami ikut memeriahkan dan meramaikan, dengan menjadi salah satu peserta kegiatan ini,” ujar Chandra.
“Selain warga Tionghoa Surabaya, juga ada guru-guru Little Sun School asal Tiongkok ikut kegiatan ini. Sangat seru, karena ini untuk pertama kalinya mereka menguleg rujak,” tambahnya.
Kegiatan Festival Rujak Uleg dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Surabaya ke-730, dibuka langsung oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, bersama Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Kegiatan ini diikuti 432 peserta, yang terbagi dalam 108 grup komunitas.
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah mengaku bangga dengan kegiatan ini. Sebab Rujak Uleg menjadi salah satu sumber perekonomian masyarakat Jawa Timur, khususnya Surabaya.
“Di Surabaya sangat mudah menemukan kuliner Rujak Uleg. Ini merupakan kuliner tradisional yang sangat luar biasa. Tidak hanya Surabaya, juga di Jawa Timur,” ujarnya.
Khofifah juga mengapresiasi upaya pemkot Surabaya menggandeng kabupaten/kota di sekitarnya, dalam gelaran kegiatan ini.
“Semoga Surabaya tetap guyub rukun. Masyarakatnya tetap harmoni, rukun seduluran, dan ayem tentrem,” pungkasnya.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku akan terus mempertahankan sinergi dengan warga Surabaya, demi kesejahteraan Kota Pahlawan.
“Rujak Uleg ini terdiri dari berbagai macam isi. Ini menunjukkan keragaman yang ada di Surabaya. Terdiri dari berbagai macam agama, suku, ras, tapi toleransinya sangat tinggi. Semoga dengan festival ini, masyarakat Surabaya yang beragam semakin guyub,” ucapnya.
“Alhamdulillah, Festival Rujak Uleg Surabaya masuk program Kharisma Event Nusantara (KEN) 2023, oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI tahun 2023. Rencananya akan kami daftarkan untuk tahun depan, bersama Parade Bunga Surabaya Vaganza dan Parade Juang,” pungkasnya.
Dalam acara tersebut, terdapat 3 cobek raksasa berdiameter 2,5 yang menjadi tempat nguleg para tamu undangan. Selesai diuleg, rujak pun dibagikan gratis kepada masyarakat yang hadir.
Di panggung utama, berbagai kesenian ditampilkan untuk memeriahkan acara. Sementara itu semua peserta nguleg bersama dengan memakai beragam kostum seperti pakaian daerah, Super Hero dan sebagainya. Mereka juga meneriakkan yel yel menarik.
Festival Rujak Uleg digelar sejak 2007 ini dipusatkan di kawasan Jalan Kembang Jepun menjadi rangkaian kegiatan Hari Jadi Kota Surabaya. Digelar setiap tahun dan menjadi festival rakyat yang sangat diantusiasi.
Rujak Cingur sendiri adalah makanan tradisional khas Surabaya yang telah ditetapkan sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) pada tahun 2021. (Red)