Tradisi Megengan Kirab Tumpeng Apem Sambut Ramadhan di Kabupaten Jombang

Megengan adalah tradisi masyarakat Jawa dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan. Megengan berarti menahan. Biasanya dalam acara megengan, masyarakat membuat kue apem sebagai simbol permohonan maaf, karena Ramadhan bulan penuh ampunan.

Masyarakat Jombang pun menggelar acara megengan dengan kirab tumpeng kue apem yang diberangkatkan langsung Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab dari Kantor Pemkab Jombang menuju alon alon Jombang, pada Selasa (21/3/2023) sore.

Bupati Mundjidah Wahab mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya Megengan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1444 H, sebagai wujud rasa syukur, karena masih dipertemukan dengan bulan penuh Rahmat.

Bupati menyebut, Megengan digelar untuk mengingatkan masyarakat akan datangnya bulan Ramadhan, bulan dimana seluruh umat Islam diwajibkan untuk melaksanakan ibadah puasa.

Pada acara Megengan yang ditandai dengan kirab tumpeng apem, yakni kue khas yang harus ada di setiap tradisi megengan di Jawa Timur. Kue apem tidak bisa digantikan dengan kue yang lain.

“Apem ini artinya afwun yang berarti permaafan, sehingga menjelang Ramadhan kita diharapkan saling memaafkan. Ini juga merupakan bentuk memaksimalkan habluminannas atau hubungan baik dengan sesama manusia”, tambahnya.

“Hari-hari menjelang Ramadhan merupakan saat yang tepat untuk saling memaafkan dan membangun kebersamaan. Megengan diambil dari kata megeng yang artinya menahan. Umat Islam diminta untuk menahan segala bentuk perbuatan yang dapat menggugurkan ibadah puasa”, ungkap Bupati.

Bupati Jombang berharap acara Megengan lebih ditingkatkan semaraknya. Bahkan bisa dilombakan. Sehingga semakin banyak tumpeng apem, semakin semarak.

Dalam sekejap tumpeng apem yang disiapkan panitia langsung habis dibagikan kepada masyarakat yang hadir, setelah sebelumnya diawali dengan doa yang dipimpin oleh Ketua DPRD Jombang H Mas’ud Zuremi.

Dalam acara megengan, menghadirkan 21 UMKM dari setiap Kecamatan se Kabupaten Jombang.

Pemerintah Kabupaten Jombang juga menggelar Festival Bazar Ramadhan yang berada di sepanjang jalan Presiden Gus Dur, mulai dari perempatan Stadion Merdeka sampai depan Universitas Darul Ulum.

Produk yang dijual, makanan minuman untuk berbuka puasa dan sebagainya. Diharapkan Festival Bazar Ramadhan dapat meningkatkan ekonomi dan omzet para pelaku usaha.

Kegiatan rutin tahunan ini dihadiri; Forkopimda Kabupaten Jombang; Sekretaris Daerah dan para Asisten, Staf Ahli beserta Kepala Perangkat Daerah lingkup Pemkab Jombang, PKK, DWP dan organisasi wanita lainnya Muslimat, Fatayat, dan Aisyiyah. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *