Sebanyak 516 orang lulusan diwisuda dalam acara wisuda ke-83 PCU (Petra Christian University). Acara dipimpin Rektor PCU, digelar di Auditorium kampus Timur Gedung Q, selama satu hari dengan dua shift yakni tanggal 18 Maret 2023 mulai jam 08.00 WIB dan 14.00 WIB.
Rektor PCU, Prof. Dr. Ir. Djwantoro Hardjito, M. Eng mengucapkan selamat kepada wisudawan untuk mengarungi ‘lautan luas’ kehidupan di dunia kerja, maupun untuk melanjutkan studi, sesuai dengan kehendak Tuhan.
“Teruslah bertumbuh dalam kasih, integritas, kerendahan hati dan kebenaran, sesuai dengan core values UK Petra, LIGHT (Love, Integrity, Growth, Humility dan Truth), agar dapat mentransformasi masyarakat, untuk kemuliaan bagi nama Tuhan”, ujar Djwantoro dalam sambutannya.
516 orang lulusan ini terdiri dari 454 lulusan Program Sarjana (S1), 45 lulusan Program Magister (S2) dan 17 lulusan Program Profesi.
Acara wisuda disiarkan di kanal YouTube PCU yaitu pada shift satu dengan alamat petra.id/wisuda83shift1, sementara itu pada shift kedua dengan alamat petra.id/wisuda83shift2.
Diantara lulusan itu, terdapat 165 lulusan yang berhasil memperoleh predikat cum laude. Sebuah prestasi yang sangat membanggakan diberikan pada mahasiswa yang dapat menyelesaikan studinya tepat waktu (7-9 semester) dan memiliki IPK > 3,50.
Djwantoro merinci, hingga saat ini PCU telah meluluskan 47.675 orang lulusan, yang berkarya di enam benua.
Lulusan-lulusan tersebut mendapatkan pembekalan meliputi akademik, kepemimpinan, soft skills, kecerdasan emosial dan spiritual.
Agar mereka bisa pemimpin sekaligus menjadi berkat di tengah masyarakat baik ranah nasional maupun global.
Berikut kisah perwakilan wisudawan:
STRATA SATU
• Fakultas Humaniora dan Industri Kreatif (FHIK)
Nadya Natasha, mahasiswa Program Studi English for Creative Industry sukses lulus dengan predikat cumlaude.
Sebagai bonus, tidak hanya cumlaude, ternyata Nadya menjadi mahasiswa dengan IPK terbaik di Fakultas Humaniora dan Industri Kreatif, dengan nilai 3.95.
Judul skripsi Nadya bertajuk “Selena: A Screenplay Exploring Adult Women’s Body Image Issue”. Gadis yang memiliki rambut panjang ini pernah mengikuti program double degree selama satu tahun di Korea Selatan, Kota Busan.
Nadya bersama beberapa temannya mencicipi jurusan Film di Dongseo University. “Bersyukur waktu itu dapat berangkat saat COVID. Merantau menjadi sebuah pengalaman tak terlupakan. Saya berkesempatan membuat film untuk pertama kalinya” ujarnya.
• Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP)
Vito Nathaniel Lukito, mahasiswa PCU ini sukses dengan predikat cumlaude dan menjadi peraih IPK tertinggi di prodinya, Civil Engineering.
Dengan perolehan IPK 3.98, Vito, begitu biasanya disebut, ternyata juga aktif mengikuti beberapa kepanitiaan.
“Sempat ikut beberapa panitia di skala kecil maupun besar,” ungkapnya saat diwawancara.
Mengangkat judul “Kinerja Seismik Rangka Beton Pracetak Khusus pada Bangunan 5 Lantai dan 10 Lantai Menggunakan Sistem Sambungan Hybrid dengan Konsep Damage Avoidance Design”.
Saat ditanya tentang kiat, Vito mengungkapkan bahwa ia hanya butuh motivasi belajar untuk mendapatkan nilai yang baik. “Takut nggak lulus, jadi belajar nggak boleh nanggung, daripada nyesel,” katanya tertawa.
• School of Business and Management (SBM)
Predikat Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi dari SBM berhasil diraih dari Program Bussiness Acounting berhasil diraih oleh Michelle Chandra.
Angka 3,92 didapatkannya setelah menyelesaikan skripsi yang berjudul “Adjusted-Value Added Intellectual Coefficient Sebagai Pendorong Nilai Perusahaan di Indonesia”.
Rasa keingintahuannya terhadap seberapa besar pengaruh aset tak berwujud dalam mendorong nilai perusahaan merupakan alasan ia memilih topik tersebut. Pada akhirnya, penelitian tersebut membuahkan nilai A.
Tak hanya prestasi akademik, rasa keingintahuan Michelle terhadap banyak hal baru juga membawanya menemukan pengalaman bermakna.
“Saya adalah seorang yang selalu curious dan tidak mudah menyerah, suka belajar hal baru dan cepat menyerap informasi baru,” ujarnya. Michelle dikenal aktif dalam organisasi HIMATANTRA, baik sebagai anggota departemen Insight and Reasoning 2020/2021.
• Fakultas Teknologi Industri (FTI)
Cliffton Sebastian Munantha merupakan wisudawan Informatics yang berhasil memperoleh IPK sebesar 3,81.
Judul penelitian yang ia buat adalah “Transkripsi Musik Otomatis pada Musik Polyphonic menggunakan metode Residual Shuffle Exchange Network dengan Fitur Short Time Fourier Transform dan Constant Q Transform”.
Proses transkripsi musik secara manual masih membutuhkan banyak waktu dan keahlian. Itu sebabnya Cliffton mengangkat topik ini sebagai bahan penelitian. Harapannya, model AI yang dikembangkan oleh Cliffton dapat mempermudah proses transkripsi musik secara otomatis pada musik polyphonic.
Jika kebanyakan mahasiswa merasa nyaman belajar sendiri, Cliffton memiliki caranya sendiri dalam memahami materi perkuliahan. “Cara belajar saya adalah dengan membuat grup studi yang bisa diajak berdiskusi dan belajar bersama,” ujarnya.
• Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Risma Rombe Pabesak, wisudawan dari Elementary Teacher Education PCU berhasil memperoleh predikat Cumlaude dengan IPK 3.82.
Perempuan angkatan 2018 ini membuat skripsi berjudul “Penerapan Metode Ceramah dan Tanya Jawab dalam Proses Pembelajaran Daring di SD Kristen X Medan”.
Sebab, ia sadar ada pandangan yang melihat bahwa ceramah dan tanya jawab adalah metode yang kuno dan membosankan.
Padahal, banyak guru menggunakan cara ini selama pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19. Berangkat dari sinilah Risma ingin meneliti apakah kedua metode ini masih bisa digunakan secara efektif.
“Hasil penelitian membuktikan bahwa kedua metode masih efektif digunakan karena cara tersebut menolong guru yang memiliki keterbatasan waktu atau alat dalam proses pembelajaran daring,” jelas mahasiswi yang bercita-cita menjadi dosen ini. (Red)