Muda Mudi Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya (PMTS) mengadakan pertemuan untuk
H. Abdullah Nurawi Ketua Koordinator Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya berharap regenerasi dengan dibentuknya kepengurusan Muda Mudi PMTS.
“Muda Mudi PMTS memiliki program kerja tersendiri. Kami para senior mendukung muda mudi untuk bisa berorganisasi, bekerjasama satu sama lain, kompak bersatu, dan saling memberikan informasi yang bermanfaat untuk semua organisasi yang ada di PMTS,” ujar Nurawi.
“Harapan kami, Muda Mudi PMTS memiliki ide cemerlang. Saya melihat Muda Mudi PMTS cukup kreatif dan inovatif. Saya yakin mereka lebih maju dari kami,” imbuh Nurawi setelah mendengar satu per satu Muda Mudi PMTS memperkenalkan diri beserta usaha yang ditekuni.
Pada kesempatan itu, Rasmono Sudarjo Sekretaris PMTS menceritakan sejarah berdirinya PMTS yang tak lepas dari peran mendiang Liem Ou Yen Ketua Koordinator PMTS saat itu yang kini diteruskan Nurawi.
“PMTS dibentuk pada tahun 1998 dimana keadaan Surabaya kurang kondusif. Setelah itu, PMTS bersama Yayasan Bakti Persatuan rutin melaksanakan baksos membantu masyarakat pra sejahtera hingga sekarang,” ujar Rasmono Sudarjo.
PMTS membawahi puluhan perkumpulan, yayasan dan organisasi Tionghoa di Surabaya. Yayasan Bhakti Persatuan saat ini dibawah kepemimpinan Hermawan Santoso.
Ivan Arista Ketua Muda Mudi PMTS mengungkapkan rasa senangnya bisa menyelenggarakan rapat perdana bersama anggota Muda Mudi.
“Sudah waktunya muda mudi bergerak, kompak, berkembang dan berkolaborasi manfaatkan network yang ada di PMTS ini,” ujar Ivan dan
meminta muda mudi Tionghoa bergabung dalam paguyuban.
Dalam acara, hadir Alfian Limardi Anggota DPRD Surabaya yang meminta Muda Mudi PMTS menggelar workshop. Alfian Limardi menyampaikan anggaran Pemkot Surabaya diprioritaskan untuk pemulihan ekonomi dan mendukung UMKM.
Beberapa anggota Muda Mudi PMTS pun memiliki usaha UMKM. (Red)