Kecamatan Bulak Luncurkan Griya Budaya di Sentra Ikan Bulak Diikuti Ratusan Siswa SD

Wajah ceria terlihat dari ratusan anak anak SD yang antusias mengikuti permainan tradisional dalam rangka peluncuran program Griya Budaya, di Sentra Ikan Bulak (SIB) Surabaya, Sabtu (11/3/23).

Camat Bulak Bambang Udi Ukoro, menyampaikan, pihaknya berkolaborasi dengan Kampoeng Dolanan dan Kormi, serta seluruh Kepala SD di Kecamatan Bulak, untuk memperkenalkan dan melaksanakan permainan tradisional, sebagai langkah awal mengisi Griya Budaya.

“Griya Budaya direncanakan untuk melestarikan kegiatan yang menjadi budaya tradisional sejak jaman nenek moyang kita. Bukan hanya permainan tradisional. Nantinya akan ada aktivitas budaya tradisional lainnya. Seperti seni, kuliner, cinderamata, dan lain sebagainya,” ujarnya.

Masih kata Bambang, ide ini didasari agar generasi muda saat ini mengenal lebih jauh budaya-budaya tradisional, yang perlu ditumbuh kembangkan, dilestarikan, serta dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

“Sebab banyak permainan atau olahraga tradisional, yang bisa menumbuhkan jiwa korsa pada sesama. Serta meningkatkan kecintaan pada budaya dan tanah air. Apalagi saat ini, anak-anak sudah kecanduan gadget,” ujar Bambang.

Ia berharap melalui sarana Griya Budaya, anak-anak di Kecamatan Bulak khususnya, bisa mengenal budaya tradisional, melalui permainan tradisional.

“Untuk itu saya berpesan, kita semua menggiatkan Griya Budaya, agar menjadi tradisi menarik yang penting dan bermanfaat. Karena jiwa kebersamaan, gotong-royong, dan sportivitas terlihat sekali. Semoga bisa berkembang ke kecamatan lain,” pungkasnya.

Sementara itu, Founder Kampoeng Dolanan Cak Mus mengungkapkan, bahwa kegiatan ini bertujuan mengenalkan budaya Nusantara, yang mulai jarang dimainkan oleh anak-anak.

“Saat ini, anak-anak lebih suka mempelajari dunia digital, dibandingkan permainan tradisional. Untuk itu kami hadir dalam rangka mewujudkan pelestarian budaya. Serta meningkatkan kualitas masyarakat, khususnya anak-anak, melalui interaksi permainan antara manusia dengan manusia,” ujarnya.

Dalam kegiatan ini, sekitar 120 siswa dari 12 SD di Kecamatan Bulak diajak memainkan sejumlah permainan tradisional, seperti cublek-cublek suwung, hola-halo, gobak sodor, serta lari balok. (Red)