Junior Chamber International (JCI) East Java kembali menghelat Walk For Autism (WFA) terbesar untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) terutama penyandang autis.
Kegiatan diselenggarakan di Kampus Universitas Negeri Surabaya (Unesa), mulai pukul 6 pagi, hingga jam 11 siang, Minggu 5 Maret 2023.
Inggrid Chandranata Project Director WFA JCI mengungkapkan jalan sehat bersama ini diikuti 2000 anak berkebutuhan khusus.
“Kami berharap dari kegiatan ini, masyarakat semakin peduli terhadap Anak Berkebutuhan Khusus. Semoga Surabaya menjadi kota ramah tidak ada perbedaan,” tutur Inggrid dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh pendukung acara.
Selain jalan sehat atau Walk Fun, anak anak autis bersama orangtua maupun guru pendamping mengikuti kegiatan menghias besek, menghias topi caping, topi kertas koran, menggambar dan lain lain.

WFA digelar pertamakali di Balai Kota Surabaya pada 2016. Tahun 2017 masih digelar di Bali Kota Surabaya diikuti 5000 peserta. Pada 2018 dilaksanakan di Taman Flora, diikuti 2000 peserta, dan 2019 di Unesa diikuti 5000 peserta.
Pada tahun 2020, WFA terhenti, karena pandemi Covid-19. Tahun 2021 di Pakuwon Mall, kemudian 2022 di Lagoon Avenue Mall.
JCI adalah organisasi pemuda non politik dan non sektarian yang mempunyai tujuan menciptakan perubahan positif di seluruh dunia.
Kegiatan WFA JCI mendapat dukungan banyak pihak, dengan hadirnya; Dr. Erwin Ashta Triyono, dr., Sp.PD., KPTI., FINASIM Kepala Dinas Kesehatan Prov Jatim, Himawan Estu Bagijo Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jatim, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Jatim Restu Novi Widiani, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Surabaya Iis Hendro Gunawan, Komisi Nasional Disabilitas (KND), Unicef, Perwakilan Konjen Australia, Lions Club Surabaya Grand, HIPMI Surabaya, Wakil Rektor Unesa, dan lain lain.
“Acara WFA JCI ini mendapat apresiasi dan dukungan semua pihak baik dari pemerintah, perguruan tinggi, pengusaha dan lain-lain. Acara ini mengumpulkan dana untuk anak penyandang disabilitas yang masih minim perhatian. Ke depan lebih dikembangkan aksi ini untuk pemenuhan hak penyandang disabilitas,” tutur perwakilan Komisi Nasional Disabilitas.

Restu Novi Widiani Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Jatim mengatakan semua anak tidak boleh tertinggal.
“Pemerintah harus hadir. Semua anak memperoleh identitas seperti akta kelahiran, kartu keluarga dan lainnya,” tegasnya.
Ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Surabaya Iis Hendro Gunawan mengungkapkan bahwa 8 tahun lalu, anak anak ini masih berusia 8 tahun kini berusia 16 tahun.
“Anak anak ini sudah pintar dan menjadi saksi WFA dengan logo dua kaki melangkah berfilosofi kalau mau lari maupun berjalan, sendirian. Tapi kalau melangkah lebih jauh, bisa bersama sama,” ujar Iis Hendro Gunawan yang mengucapkan terima kasih kepada JCI dan seluruh pendukung acara.
Himawan Estu Bagijo Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jatim, berharap anak anak berkebutuhan khusus bisa dilatih bekerja agar mandiri.
Acara JCI mendapat dukungan besar dari sponsor di antaranya; PT Matahari Sakti, Grand Elephant (PT Sinar Indogreen Kencana), Selkom-C, Cleo, dan lain lain.
Puspita Dewi Prijadi selaku Presiden Direktur PT Matahari Sakti memuji kegiatan WFA JCI untuk anak anak autis bersosialisasi bersama masyarakat.

“Acara ini sangat bagus, semoga bermanfaat bagi keluarga yang mempunyai putra putri autis. Acara ini sebagai wadah anak anak autis bersosialisasi,” ujar Puspita Dewi Prijadi.
Lilian Sutanto Komisaris Grand Elephant dari PT Sinar Indogreen Kencana berharap acara ini terus berlanjut dan selalu mendapat dukungan semua pihak.
Rudy Purwono owner Vinautism Gallery juga mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan JCI East Java.
“Acara ini bagus agar masyarakat mengerti tentang autis. Sehingga kesadaran pendidikan terhadap anak autis lebih meningkat,” ujar Rudy Purwono didampingi putranya yang juga berkebutuhan khusus Vincent Prijadi Purwono.
Dalam kegiatan ini, para peserta dapat berkonsultasi gigi gratis oleh Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia (IDGI). Mereka juga melihat penampilan tim bahasa isyarat. Dan, seluruh peserta mendapatkan goodie bag. (Red)