Dua robot dari tim Banyubramanta ITS berhasil mengantongi gelar juara pada ajang perlombaan nasional Technogine di Bandung, Universitas Telkom, beberapa waktu lalu.

Pada perhelatan berbasis teknologi ini, tim Banyubramanta ITS mengusung robot bawah air pintar yang harus menyelesaikan berbagai misi.

Menampilkan dua robot pintar yang diberi nama Stevanus dan Petrus, tim Banyubramanta sukses memperoleh dua posisi juara berurutan.

Yakni pada kategori Remotely Operated Underwater Vehicle (ROV) sebagai juara I dengan penghargaan Best Pilot & Best Design ROV dan juga meraih juara II.

General Manager tim Banyubramanta ITS Ardiar Diandra Putra Suharsono menjelaskan bahwa dalam sistem penilaian perlombaan terdapat tiga misi yang harus diselesaikan oleh robot ROV.

Namun, terdapat tantangan tersendiri yang harus dihadapi pada kategori ROV ini. “Adanya berbagai obstacle yang harus ditaklukkan selama penangkapan bola menjadi tantangan bagi tim dalam menentukan material dan desain yang sesuai dari robot,” terangnya.

Ardiar melanjutkan, tim Banyubramanta lebih memfokuskan pada misi penangkapan dan pemindahan bola.

Misi ini dianggap lebih sulit karena banyak dari peserta sebelumnya yang gagal akibat pemilihan bentuk atau desain yang kurang tepat untuk penggunaan gripper-nya.

“Kami telah menyiapkan gripper terbaik yang lebih efisien dari sebelumnya, sehingga banyak membantu tim ITS dalam mencetak poin,” imbuh mahasiswa tahun ketiga ini.

Kendati demikian, tim Banyubramanta yang didampingi oleh Dr Rudy Dikairono ST MT MSc ini, juga sempat menghadapi beberapa kendala.

Sistem perlombaan yang sebelumnya dilaksanakan secara daring, pada tahun ini robot ROV harus direalisasikan secara fisik.

Hal ini membuat tim perlu bekerja lebih keras, terlebih pada tahapan persiapan atau pembuatan robot ROV yang akan dilombakan.

“Sempat terjadi beberapa perombakan baik dari segi elektrik, mekanik, dan bagaimana robot diprogram,” paparnya.

Namun, dengan adanya dukungan penuh dari ITS pada akhirnya membuat seluruh tantangan berhasil dihadapi hingga menghasilkan gelar juara.

ITS mendukung penuh kreasi mahasiswanya dengan menyediakan perlengkapan dan peralatan di workshop robotika. Selain itu, pihak kampus juga memberikan bantuan finansial guna memfasilitasi tim Banyubramanta.

Ardiar berharap tim Banyubramanta dapat mengepakkan sayapnya lebih luas dengan terus mengembangkan riset dan mengukir prestasi di berbagai kompetisi baik di ajang nasional maupun internasional.

“Ke depannya, robot Stevanus dan Petrus ini masih memungkinkan untuk digunakan dan dikembangkan kembali pada kategori perlombaan yang sama,” tutupnya. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *