Motivasi Orang Tua, Hantarkan Vincent Pelukis Autistik Raih Prestasi Internasional

“Orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus seperti autis untuk tidak berkecil hati. Dari keterbatasan itu, Tuhan memberi talenta, sesuai dengan bakat yang dimiliki anak,” tutur Rudy Purwono.

Rudy Purwono adalah ayah 3 anak, salah satunya Vincent Prijadi Purwono yang mengalami autis sejak bayi. Namun, Rudy berhasil mengantarkan putranya Vincent menjadi pelukis dan desainer T-shirt sukses, dibalik keterbatasannya sebagai seorang autis.

Jersey Lukisan Vincent

“Jangan anggap anak itu tidak berguna dan beban bagi orang tua, meskipun terkadang merepotkan. Tapi ujian bagi orang tua dan keluarga yang harus dihadapi dengan sabar,” kata Rudy.

Vincent yang menghabiskan keseharian dengan melukis di Vin Autism Gallery miliknya, rajin mengikuti ajang pameran.

Seperti baru-baru ini, Vincent berpartisipasi di pameran yang diselenggarakan oleh JCDC Event bersama Alfamart dan komunitas autis, di Neo Soho kawasan Central Park Jl. S. Parman, Jakarta Barat.

Pameran khusus menampilkan karya penderita autis dari bermacam talenta yang dimiliki mulai dari karya lukis, handicraft serta bermain musik.

Vincent peserta asal Surabaya yang mendapat perhatian pengunjung khususnya kalangan milenial dengan memboyong lukisannya didominasi warna kekinian menampilkan gambar pesawat terbang komersial dan kereta. Selain melukis, Vincent memproduksi T- Shirt yang artistik.

Vincent dan Rudy Purwono

Lukisan Vincent bercerita tentang pengalamannya yang terlahir sebagai anak autis dalam menemukan jati dirinya.

Rudy Purwono menyampaikan harapannya untuk Vincent di tahun 2023 agar terus meningkatkan karirnya di dunia lukis.

Selama ini Vincent telah mengikuti lomba open call international, pertisipasi acara seni di Jepang, pameran lukisan di Sydney Australia. Kegiatan spesial Japan Railways dan Yokohama Art University dengan Missao.

Selain harapan untuk Vincent, Rudy pun berharap kegiatan seni semakin rutin diadakan dan masyarakat semakin mengerti serta menghargai karya seni. Pelaku seni makin giat berkarya dengan membuat karya yang berkualitas.

“Makin banyak orang menyadari tentang autisme, sehingga anak-anak autisme bisa diterima dan mendapat perlakuan lebih baik,” ucap Rudy.

Anak autis bisa belajar sesuai minat dan bakatnya, imbuh Rudy.
“Kita kembangkan produk, supaya masyarakat makin sadar tentang keberadaan autisme. Individu dengan autisme bisa menghasilkan karya yang berkualitas,” pungkasnya.

Puspita Dewi Prijadi bersama rekan di depan lukisan Vincent

Vincent adalah cucu dari pasangan Puspita Dewi Prijadi dan Tsang Joshua Ardy pengusaha kawakan asal Surabaya. Puspita Dewi Prijadi mengaku selalu mendorong dan memantau semua aktivitas Vincent.

Bahkan, Vincent pun berkeliling dunia bersama Kakek Neneknya guna menambah wawasan serta menggali ide melukisnya tentang kereta dan pesawat.

Tak mengherankan bila ratusan lukisan dengan goresan warna dan arti tersendiri telah dihasilkan Vincent yang membuat bangga Puspita Dewi Prijadi.

Vincent pelukis autistik pertama di Indonesia yang go internasional. “Dua kali, karya Vincent mendapatkan penghargaan dari Amerika. Dia diundang ke sana dan lukisannya terpilih dari 600 peserta seluruh dunia. Vincent satu satunya yang mewakili Indonesia, termuda, dan berkebutuhan khusus,” tutur Puspita Dewi Prijadi. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *