Talkshow ‘Mengapa Belajar Bahasa Chinese’ Dikupas Para Pakar, Digelar Indonesia Chinese Cross Culture & PMTS

Talkshow menarik “Mengapa Belajar Bahasa Chinese” digelar Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya (PMTS) bersama Yayasan Seni Budaya Indonesia China (Indonesia Chinese Cross Culture), di Atrium Lenmarc Mall, lantai 2, Sabtu 17 Desember 2022.

Seminar menarik tersebut menghadirkan pembicara; DR. Novi Basuki, Yovita Santoso, B.Ed. M.M, dan moderator Rektor Universitas Ma Chung Malang, Assoc. Prof. Dr. Murpin Josua Sembiring, SE., M.Si.

Hadir dalam kegiatan pengurus dari berbagai yayasan dan perkumpulan di Surabaya, juga delegasi Kamar Dagang Umum Sabah China ( Sabah China Chamber of Commerce), Malaysia.

Murpin Josua Sembiring yang membuka Talkshow menginformasikan perkembangan pesat negara Tiongkok saat ini di berbagai bidang dan tingkat kemiskinan yang sangat rendah.

Novi Basuki sebagai pembicara pertama menyampaikan pentingnya belajar bahasa Mandarin yang mencerdaskan otak. “Bahasa Mandarin simpel dan bermakna, dituturkan terbanyak di dunia,” ujar Novi yang menyelesaikan S1, S2, dan S3 di Tiongkok.

Novi Basuki juga menuturkan cara cepat belajar bahasa Mandarin yakni dengan menciptakan lingkungan berbahasa, mencintai bahasa dan budayanya, serta memperjelas tujuan belajar bahasa untuk menentukan metode pembelajaran.

“Bahasa Mandarin penuh filosofi. Sayangnya sentimen Anti China masih kental. Kita butuh talenta yang menjelaskan Tiongkok dan Tionghoa guna mempererat hubungan dua negara,” tegas Novi.

Yovita Santoso seorang guru meminta orangtua mengharuskan anak belajar bahasa Mandarin sejak usia dini. “Bahasa Mandarin sebagai kebutuhan yang diminati semua lapisan masyarakat di tanah air tak memandang suku, ras dan agama,” terang Yovita.

Bahasa Mandarin saat ini tak hanya digunakan untuk pekerjaan tapi juga traveling dan hiburan (entertainment), imbuh Yovita.

Pada sesi terakhir acara Talkshow dilakukan tanya jawab. Para peserta sangat antusias bertanya berbagai hal tentang bahasa Mandarin dan perkembangannya.

Sementara itu, Chandra Wurianto Woo Ketua Yayasan Seni Budaya Indonesia China menyampaikan kegiatan Talkshow ini agar masyarakat mahami pentingnya belajar bahasa Mandarin.

“Apalagi hubungan Indonesia dan Tiongkok sangat erat, baik di bidang perdagangan maupun pertukaran pelajar,” ujar Chandra Wurianto Woo yang menginformasikan 3 bulan lagi akan membuat kegiatan membahas tentang tradisi warga Tionghoa di Indonesia.

Suasana Talkshow

Hal senada dikatakan Haji Abdullah Nurawi selaku Ketua Koordinator Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya, bahwa kegiatan talkshow untuk memotivasi orang muda perlunya belajar bahasa Mandarin yang salah satunya untuk berdagang dengan pedagang Tiongkok.

Sebelum seminar dimulai, acara dibuka dengan sambutan sambutan. Kemudian pemberian kenang-kenangan dari delegasi Malaysia yang dipimpin Datuk Frankie C.T. Liew kepada Chandra Wurianto Woo Ketua Yayasan Seni Budaya Indonesia China, H. A. Nurawi Ketua Koordinasi PMTS, dan Rasmono Sudarjo Sekretaris PMTS. Demikian pula sebaliknya, pengurus PMTS juga memberikan kenang-kenangan berupa lukisan.

Dilanjutkan, penampilan anak anak dari SD Islam Cheng Hoo, yakni menyanyi dan bercerita dalam bahasa Mandarin. Kemudian, penampilan Wushu, Tarian dan lagu dari Sekolah 3 Bahasa Little Sun School.

Pada kesempatan itu, pengurus PMTS memperkenalkan pengurus Muda Mudi PMTS yang telah dibentuk. Rasmono Sudarjo mengatakan pengurus muda mudi dibentuk untuk regenerasi.

Datuk Frankie C.T. Liew (拿督刘顺泰 总会长) President Sabah China Chamber of Commerce (沙巴-中国总商会) mengucapkan terima kasih, karena telah diundang menghadiri acara Talkshow. Ia beserta rombongan pertama kali datang ke Surabaya.

“Sabah dengan Surabaya tidak jauh dan serumpun. Demikian pula dengan bahasa yang hampir sama. Tujuan kami datang kemari menjalin kerjasama antara asosiasi pengusaha di Sabah dengan pengusaha Indonesia,” ujar Datuk Frankie C.T. Liew yang sangat mengapresiasi kegiatan talkshow belajar bahasa Mandarin, karena untuk menghadapi tantangan global.

Pada akhir acara pengurus PMTS memberikan penghargaan kepada para pembicara. Juga para hadirin yang bertanya dalam acara talk show mendapatkan penghargaan dari panitia. Sepanjang acara dipandu oleh Anies Rungkat dan Marlin. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *