Dharma Wanita (Funibu) Perkumpulan Hwie Tiauw Ka (HTK) Surabaya aktif melaksanakan kegiatan mulia bakti sosial.

Menyambut datangnya Natal, Funibu HTK menyelenggarakan baksos kesehatan untuk penghuni Panti Werda Usia (PWU), Jl. Undaan Kulon No. 7 Surabaya, tepat pukul 6 pagi, pada 3 Desember 2022.

Opa Oma penghuni panti pun dengan suka cita menyambut kehadiran Funibu HTK di aula. Mereka duduk tenang. Kemudian satu persatu Opa Oma menjalani pengambilan darah yang dilakukan tim medis, untuk medical check up rekam jantung.

Petugas panti dan anggota Funibu HTK membantu para lansia menjalani rangkaian pemeriksaan rekam jantung.

Selesai pemeriksaan, Opa Oma mendapatkan bingkisan dan makan pagi. Mereka pun kembali ke kamar masing masing. Funibu HTK juga menyerahkan 100 kg beras kepada pengurus Panti Werdha Usia.

Ani Tjendrawati Ketua Funibu HTK mengatakan baksos kesehatan dilakukan dalam rangka menyambut datangnya Natal, sekaligus memperingati Hari Ibu pada 22 Desember mendatang.

“Pemeriksaan kesehatan rekam jantung ini dilakukan agar Opa Oma dalam kondisi sehat saat merayakan Hari Natal nanti,” terang Ani Tjendrawati.

Sementara itu, Lucia Theresia yang juga pengurus, menambahkan bahwa Funibu HTK memberikan donasi berupa beras untuk memenuhi kebutuhan penghuni panti.

“Sedangkan bingkisan dan makan pagi, kami berikan untuk Opa dan Oma serta para staf karyawan,” imbuhnya.

Ketua HTK Jayapranata berharap kegiatan baksos sangat bermanfaat bagi penghuni Panti Werdha Usia.

“Baksos ke Panti Werdha Usia pertamakali diselenggarakan Funibu HTK. Tentunya kami berharap baksos ini bisa berkelanjutan nantinya,” harap Jayapranata di sela kegiatan.

Prawita selaku Ketua Yayasan Panti Werda Usia, menginformasikan bahwa Panti Werdha Usia berdiri pada tahun 1947 atau berusia 75 tahun dan saat ini dihuni 20 lansia.

Salah satu penghuni panti menceritakan kegiatan sehari-hari di panti. “Kami melakukan senam lansia setiap pagi jam 9, pada Hari Senin sampai Sabtu. Kemudian, pada Hari Kamis ada kunjungan dokter yang memeriksa. Selanjutnya melakukan Kebaktian juga di Hari Kamis,” terangnya.

Gedung PWU termasuk bangunan cagar budaya yang dibangun pada tahun 1900, semasa kolonial. Konon gedung tersebut merupakan rumah tinggal orang Belanda. Menariknya selain bangunan yang terawat juga tegel lantai produk jaman Belanda masih tetap utuh. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *